Saat itu, Cameron harus menjalani operasi karena cedera serius di tangannya.
Namun para dokter yang menanganinya baru menyadari bahwa selama ini Cameron tidak pernah menggunakan obat penghilang rasa sakit sama sekali.
Baca Juga: Sungadi, Remaja Asal Sragen yang Punya Bobot 140 Kilogram Ternyata Bekerja Sebagai Kuli Bangunan
"Ketika (dokter) menemukan saya tidak pernah meminum (obat penghilang rasa sakit), dia memeriksa riwayat medis saya dan menemukan saya tidak pernah meminta obat penghilang rasa sakit," kata Jo Cameron kepada BBC.
Karena para dokter menyadari bahwa apa yang terjadi pada Cameron adalah hal yang aneh, dia kemudian dirujuk ke ahli genetika nyeri di University College London (UCL).
Para ahli tersebut kemudian meneliti DNA-nya untuk menentukan apa yang membuatnya begitu unik.
Baca Juga: Tetap Karismatik di Usia 53 Tahun, 5 Makanan ini Jadi Rahasia Awet Muda Shah Rukh Khan
Mereka kemudian menemukan adanya dua keanehan dalam susunan genetika Jo Cameron.
Pertama ada perubahan pada gen yang disebut FAAH, yang merupakan pusat pengaturan sensasi rasa sakit, suasana hati dan ingatan.
Penemuan kedua lebih mengejutkan lagi para peneliti.
Kondisi ini dijuluki FAAH-OUT di mana sebagian para peneliti menduga gen itu sebagai 'gen sampah' yang tidak berfungsi.
4 Rekomendasi Drakor Terbaik Kim Hye Soo, Jangan Lewatkan Unmasked, Kisah Kru Jurnalis Investigasi!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |