Baca Juga: 5 Objek Wisata di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Para Pecinta Wisata Ekstrem
Sukmadi juga membeberkan jika lokasi menuju objek wisata itu sampai alami kemacetan selama 7 kilometer.
"Pada Sabtu pagi macet hingga lima kilometer, kalau hari ini 7 kilometer, sebelumnya tidak pernah seperti ini," kata Sukmadi dikutip dari Kompas.
Akibat dari menumpuknya kendaraan, ia harus turun tangan untuk mengurai kemacetan.
Baca Juga: 7 Objek Wisata di Asia Tenggara yang Miliki Iklim Dingin, Salah Satunya di Indonesia loh!
Sementara itu, akibat membludaknya kunjungan, banyak wisata yang harus gigit jari karena terjebak macet dan gagal menikmati keindahan negeri di atas awan.
"Saya tiba di Citorek sebelum pukul 07.00 WIB, tapi lima kilometer menuju ke puncak terjebak macet, hingga dua jam cuma gerak 500 meter, akhirnya pilih putar balik saja," ujar Dadan salah satu wisatwan dari Bogor.
Dadan dan kelurganya bahkan sudah berangkat dari pukul 04.00 WIB dari Bogor untuk menyaksikan keindahan negeri itu, namun sayang harapannya tak bisa terwujud.
Baca Juga: Inilah Kondisi Objek Wisata Bali dan Lombok Pasca Gempa, Masih Aman Berwisata ke Bali
Sebelumnya, Dadan sempat mendapatkan informasi jika keindahan awan di objek wisata muncul hanya sampai pukul 08.00 WIB saja.
"Kalau di jam-jam terakhir harapannya kan sudah sepi pengunjung, tapi ekspektasi saya salah, sepertinya karena viral ini," kata dia.
Nasib hampir serupa juga dirasakan oleh Dhani wisatwan asal Rangkasbitung.
Baca Juga: Tak Hanya Gunung Lawu, Kebakaran Juga Melanda Sejumlah Objek Wisata Tanah Air
Saat itu dia mengaku kemacetan sudah terjadi sejak pukul 01.00 wib dini hari.
Mobilnya terhenti di tiga kilometer dari puncak dan tak bisa maju atau mundur.
"Kami akhirnya gelar tikar bersama pengendara lain, sudah stuck tidak bisa ke mana - mana, dengar kabar di atas juga demikian, tidak ada tempat untuk parkir," kata Dhani.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Instagram,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |