Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Ramai dan padat, itulah kata yang cocok untuk mendeskripsikan kondisi di lokasi wisata Negeri di Atas Awan yang terletak di Gunung Luhur, Lebak, Banten.
Sejak ditemukan secara tidak sengaja saat memperbaki jalan provinsi September 2018 lalu, lokasi ini kemudian menjadi viral karena pesonanya yang indah.
"Sekitar September 2018, diikuti oleh warga sini yang juga penasaran, kemudian difoto lalu diunggah ke medsos, akhirnya viral," kata salah satu pengelola Gunung Luhur, Sukmadi, Minggu (15/09/2019).
Seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, ribuan wisatawan bahkan terlihat selalu memadati lokasi ini setiap akhir pekan.
Lebih lanjut, Sukmadi mengaku lonjakan pengunjung terjadi sejak bulan Juni atau setelah Lebaran Idul Fitri.
"Paling ramai itu mulai Juni, Juli hingga September sekarang,"
"Rata-rata pengujung setiap bulan bisa di atas 10 ribu," katanya.
Hal ini tentu menjadi peluang untuk mencari pundi-pundi rupiah bagi penduduk sekitar.
Kepala Desa Citorek Kidul, Narta atau Jaro Atok, mengaku terdapat puluhan dari warganya yang mendirikan berbagai macam usaha di Gunung Luhur.
Mereka beramai-ramai mendirikan usaha mulai dari berdagang makanan dan minuman hingga menyediakan akomodasi seperti tenda dan penginapan.
"Ada puluhan keluarga ikut andil, awalnya tidak punya mata pencaharian, seperti janda-janda tua, kita utamakan orang-orang seperti itu," kata Jarok kepada Kompas.com, Selasa (24/09/2019).
Lebih lanjut, Jarot mengatakan jika dihitung nilai maka omset yang didapat oleh warganya setiap hari bisa mencapai jutaan rupiah.
Padahal seperti diketahui, Upah Minimun Kabupaten (UMK) Lebak saja hanya sebesar Rp 2.498.068 per 2019 ini.
"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," kata Jarok.
Menurut Jarok, sebelumnya warga di desanya rata-rata adalah petani dan gurandil atau penambang emas di lahan sisa peninggalan PT Antam yang penghasilannya saja tidak menentu.
Manfaat dari ramainya pengunjung yang datang juga diakui Jarok terasa hingga penduduk di Gunung Luhur.
"Beberapa kepala desa cerita ke saya kalau warganya banyak yang buka usaha temoat istirahat dan warung di sepanjang jalur ke Gunung Luhur, mulai dari Cipanas hingga Citorek,"
"Alhamdulillah banyak berkahnya," kata dia.
Kepala Desa Citorek Kidul pun berharap objek wisata yang terletak di Gunung Luhur itu dapat ditata dengan lebih baik terutama jalannya.
Karena setiap akhir pekan bahkan bisa memicu kemacetan hingga 7 kilometer.
"Jalan sangat mendesak, kami berharap bisa segera diselesaikan. Kami juga ingin ada posko polisi. untuk kenyamanan dan keamanan karena banyak pengunjung dikhawatirkan ada kriminalitas," pungkas Jarok.
(*)
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |