“Saya melihat ini kasihan ya. Sebagai seorang yang bekerja di bidang kesehatan saya nggak bisa tinggal diam dengan kondisi seperti ini," kata Elis sembari merapikan peralatan medis yang dibawanya.
Elis mengungkapkan, sampai sekitar sore hari, ada sekitar lima belas mahasiswa yang sudah ditangani olehnya.
Kondisi mereka saat itu ada yang mengalami sesak napas, lemas, terluka, dan sakit maag karena belum makan.
Tak cuma saat demo mahasiswa, Elis rupanya juga rutin turun ke jalanan saat ada aksi demo lain terjadi.
Selain Elis, warga Bendungan Hilir, Jakarta Pusat bernama Ari (43) juga menceritakan kisahnya saat membantu menolong mahasiswa yang terluka.
Dikutip dari Surya.co.id pada Kamis (26/9/2019), mahasiswa yang menggelar aksi demo menjadi korban gas air mata.
Permukiman Bendungan Hilir kemudian dijadikan sasaran mahasiswa untuk berlindung dan menyelamatkan diri.
Bahkan menurut Ari sebagian mahasiswa yang dibawa ke rumahnya sudah dalam kondisi pingsan.
Ia pun tak tega dan mengizinkan para mahasiswa itu berlindung di rumahnya.
(*)
Source | : | Surya.co.id,Tribunnews |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |