Grid.ID - Jenazah Sri Martiningsih bersama puluhan korban meninggal pasca kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang selesai dimakamkan siang ini.
Isak tangis tak terbendung mengiringi pemakaman yang dilakukan di Taman Pemakaman Umum Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2/2018) itu.
Siapa sangka, beberapa jam sebelum meninggal, Sri Martini sempat mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada Novi (33), teman terdekatnya.
"Kebetulan anak saya sekelas juga sama anaknya dia," Novi membuka cerita tentang korban Sri Martiningsih seperti dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com.
6 Fakta Tentang Adik Kim Jong Un yang Berani Duduk di Sebelah Wapres Amerika
Pada Sabtu (10/2/2018), sekitar pukul 12.00 WIB, Sri Martiningsih mengabarkan sekaligus menitipkan anaknya Bagus kepada Novi.
Sudah kebiasaan Novi menjemput anaknya sekolah, sehingga Sri Martiningsih ikut menitipkan anaknya kepada sahabatnya itu.
"Tadinya Bagus mau ikut saya (liburan ke Ciater) . Tapi sayang, karena sudah kelas enam harus ikut try out di sekolah," begitu pesan Sri Martiningsih seperti ditirukan Novi.
Saat itu Novi tidak memiliki paket data internet, sehingga baru beberapa jam kemudian membalasnya.
Tidak lama kemudian, Sri Martiningsih kembali mengirim pesan singkat kepada Novi.
Isak Tangis Tak Terbendung, Iringi Pemakaman Massal Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen!
"Saya mau kumpul rame-rame, tapi besok saya mau pergi," ungkap Sri Martiningsih melalui pesan WhatsApp kepada Novi dua jam sebelum bus yang ditumpanginya kecelakaan.
Sri Martiningsih satu dari sekian korban kecelakaan yang meninggal di tempat.
Novi terasa bermimpi mengetahui Sri Martiningsih meninggal dalam kecelakaan tragis di tanjakan Emen itu.
Ia tidak pernah menduga pesan itu ungkapan terakhir Sri Martiningsih kepadanya.
"Saya kira maksudnya besok akan pergi itu maksudnya berangkat ke Bandung itu. Ternyata pergi untuk selamanya," tambah Novi.
Kronologi kejadian
Kecelakaan maut terjadi di kawasan Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00 WIB.
Kecelakaan yang melibatkan sebuah bus pariwisata itu menelan korban jiwa hingga 27 orang.
Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto mengatakan, bus pariwisata datang dari arah Bandung menuju Subang.
"Sesampainya di turunan, bus terbalik dan menabrak sepeda motor Honda Beat Nopol T 4382 MH," kata Hari.
Kapolres Subang AKBP M Joni mengatakan, bus tersebut memiliki nomor polisi F 7959 AA. Menurut data yang didapat, bus pariwisata tersebut berisikan 50 orang penumpang. Mereka adalah rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan.
Para wisatawan ini baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, untuk kembali pulang ke Tangerang Selatan via Tol Cikopo-Palimanan yang bisa diakses dari Gerbang Tol Subang Kota.
Setelah keluar dari gerbang Tangkuban Parahu, bus harus melewati turunan panjang sekitar kurang lebih 2 kilometer.
Saat melewati turunan panjang yang curam dan berkelok-kelok di tengah kebun teh dan hutan pinus itulah, bus mengalami kecelakaan tragis.
"Saat melintas turunan panjang dan berkelok, bus tidak terkendali karena diduga rem blong dan menabrak sepeda motor dengan nomor polisi T 4382 MM. Bus kemudian menabrak tebing sebelah kiri jalan dan terguling di bahu jalan," ujar Joni. (*)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |