Tim Olimpiade gabungan anatar Korea Utara dan Selatan merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dan di saat bersejarah lainnya, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, berjabat tangan dengan adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong, saat mereka bersiap untuk melihat upacara pembukaan.
Meskipun Amerika Serikat dan Korea Utara telah saling melempar ancaman satu sama lain sejak Donald Trump melangkah ke gedung putih, Korea Selatan tetap menjadi sekutu kuat bagi A.S.
( BACA JUGA: Donald Trump dan Kim Jong Un Diusir di Olimpiade Saat Membawa Pesan Perdamaian )
Menurunnya ketegangan di antara Korea Utara dan Selatan dapat menguntungkan Amerika juga.
Namun, banyak warga Korea Selatan menentang gagasan untuk menyatukan kedua negara bersama-sama.
New York Times melaporkan, orang Korea Selatan yang lebih muda jauh lebih mungkin melihat gagasan untuk mengintegrasi kembali demokrasi kapitalis mereka yang makmur dengan Korea Utara yang miskin.
Pembicaraan menggabungkan tim dilakukan menjelang Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul namun tidak terjadi.
( BACA JUGA: Gara-gara Drama Reply 1988, Hyeri Girl's Day Didaulat Jadi Pembawa Papan Nama Madagaskar di Acara Pyeongchang Olympics 2018 nih? )
Nampaknya kini gesekan antar negara bisa turun ke titik terendah dalam beberapa dasawarsa. (*)
Nikita Mirzani Sebut Keluarganya Termiskin di Dunia, Ayah Vadel Badjideh Tak Terima: Cukup Kalau Mau Liburan ke Luar Negeri!
Source | : | Instyle |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |