Bukan tanpa alasan saffron memiliki harga yang fantastis.
Saffron diambil dari bagian bunga saffron crocus yang bernama putik.
Putik ini kemudian dikeringkan agar rasa dan warnanya awet.
Sekadar pengingat, putik adalah sel betina pada bunga.
Tiap bunganya hanya menghasilkan tiga lembar putik bunga, dan bunga saffron crocus hanya mekar selama satu minggu dalam satu tahun.
Untuk mendapatkan 450 gram saffron, kamu harus memanen dari setidaknya 75.000 batang bunga saffron crocus.
Belum cukup sampai di situ, saffron harus dipanen dengan cara manual, dipetik dengan tangan, dengan waktu yang spesifik yaitu di pagi menjelang siang.
Kenapa harus di petik di waktu pagi menjelang siang?
Ternyata saat dipanen, bunga saffron crocus harus dalam keadaan menguncup, jadi citarasa dan kualitas putik bunga di dalamnya tetap terjaga.
Selain menambah citarasa 'mahal' pada suatu hidangan, ternyata saffron juga memiliki manfaat kesehatan.
Diantaranya untuk meningkatkan kesehatan jantung, disfungsi ereksi, mengandung zat antikanker, meringankan masa premenstrual syndom (PMS) pada wanita, menurunkan berat badan, dan sebagai obat penenang pada penderita depresi.
Karena harganya yang mahal, simpanlah saffron di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitasnya.
Hmm, tertarik untuk menambahkan saffron pada masakanmu? (*)
(Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Mengenal Saffron, Bumbu Dapur Seharga Rp 140 Juta Per Kilogram
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |