Grid.ID - Belakangan saffron menjadi salah satu bumbu dapur yang tengah hits, terutama di kalangan para artis.
Saffron bukan hanya bisa digunakan sebagai bumbu dapur penyedap makanan, tapi juga obat herbal yang kaya akan manfaat.
Untuk mendapatkan saffron kamu harus merogoh kocek yang tak murah karena bumbu dapur ini dijual Rp140 juta per kilo!
Baca Juga: Smartphone Kamu Sering Lemot? Atasi dengan 6 Trik Mudah ini!
Dulu, saffron digunakan oleh masyarakat Yunani dan Romawi Kuno sebagai bahan parfum.
Saffron juga digunakan oleh masyarakat Tiongkok di abad pertengahan sebagai obat herbal.
Sekarang ini, saffron kerap kali digunakan sebagai bumbu masak dan pewarna alami pakaian.
Saffron banyak digunakan dalam masakan Asia Selatan, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Eropa.
Baca Juga: Akui Seumur-umur Baru Dapat Tas Branded dari Menantunya, Ibunda Andhika Pratama: Ini Bukan Sogokkan
Saat menjadi bumbu siap pakai, saffron berbentuk seperti suwiran tipis berwarna merah menyala.
Sebenarnya apa sih saffron itu?
Saffron terbuat dari spesies bunga dengan nama ilmiah crocus sativus.
Bunga ini kemudian dikenal dengan nama populer saffron crocus.
Mengutip dari Bon Appetit, para ahli percaya bahwa saffron pertama kali ditanam di daratan Yunani.
Tapi sekarang, produsen saffron terbanyak adalah Iran, Yunani, Maroko, dan India.
Punya harga fantastis, bagaimana rasa dari saffron itu sendiri?
Saffron sebenarnya punya rasa yang tidak terlalu kuat.
Saffron memiliki rasa manis yang samar-samar, dengan sedikit unsur pahit.
Tapi bumbu dapur yang satu ini bisa menghasilkan wangi yang membuat masakan jadi makiin menggoda selera.
Baca Juga: 5 Jenis Air Putih yang Sering Dikonsumsi, Sudah Tahu Perbedaannya Belum?
Walaupun rasanya samar, kamu akan tahu dan bisa langsung mengenali sebuah hidangan yang dibumbui dengan saffron.
Bukan tanpa alasan saffron memiliki harga yang fantastis.
Saffron diambil dari bagian bunga saffron crocus yang bernama putik.
Putik ini kemudian dikeringkan agar rasa dan warnanya awet.
Sekadar pengingat, putik adalah sel betina pada bunga.
Tiap bunganya hanya menghasilkan tiga lembar putik bunga, dan bunga saffron crocus hanya mekar selama satu minggu dalam satu tahun.
Untuk mendapatkan 450 gram saffron, kamu harus memanen dari setidaknya 75.000 batang bunga saffron crocus.
Belum cukup sampai di situ, saffron harus dipanen dengan cara manual, dipetik dengan tangan, dengan waktu yang spesifik yaitu di pagi menjelang siang.
Kenapa harus di petik di waktu pagi menjelang siang?
Ternyata saat dipanen, bunga saffron crocus harus dalam keadaan menguncup, jadi citarasa dan kualitas putik bunga di dalamnya tetap terjaga.
Selain menambah citarasa 'mahal' pada suatu hidangan, ternyata saffron juga memiliki manfaat kesehatan.
Diantaranya untuk meningkatkan kesehatan jantung, disfungsi ereksi, mengandung zat antikanker, meringankan masa premenstrual syndom (PMS) pada wanita, menurunkan berat badan, dan sebagai obat penenang pada penderita depresi.
Karena harganya yang mahal, simpanlah saffron di tempat yang sejuk, kering, dan gelap untuk menjaga kualitasnya.
Hmm, tertarik untuk menambahkan saffron pada masakanmu? (*)
(Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Mengenal Saffron, Bumbu Dapur Seharga Rp 140 Juta Per Kilogram
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |