Sementara data yang lain menyebutkan bahwa sekitar 50 orang setiap tahun meninggal akibat gajah berkeliaran di desa-desa mereka.
Bahkan pada hari Jumat lalu ditemukan seorang pria dan ibu hamil meninggal.
Para ahli dan dokter hewan kini tengah melakukan autopsi terhadap hewan dan penemuan mayat itu.
Polisi menduga serentetan insiden itu melibatkan gajah-gajah liar yang menyerbu desa dan membuat kerusakan.
Kemungkinan besar hewan itu telah mati diracun oleh warga karena menyebabkan kerusuhan di desa.
Baca Juga: Sudah Resmi Bercerai: Tata Janeta: Anak-anak Tahu Bapaknya Pulang Kampung!
Dengan Insiden tersebut, akhirnya warga membunuh gajah.
Meskipun secara teori dapat dikenakan hukum mati karena membunuh hewan langka.
Kendati demikian, populasi gajah di Sri Lanka kini dilaporkan telah mengalami penyusutan.
Populasi gajah didata hanya sekitar 7.000 lebih, dari sensus populasi sebelumnya sekitar 12.000 pada abad terakhir.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |