Ia mengaku menemukan kadal mati tanpa ekor di minumannya.
CEO Loob Holdings, perusahaan franchise minuman Bubble Tea, Tealive, Bryan Loo mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi tiga pekan lalu.
Pihak manajemen Tealive telah bertemu dengan pelanggan untuk menyelidiki insiden tersebut.
Loo mengaku bahwa selama pertemuan dengan pelanggan tersebut di gerai Bukit Jalil pada tanggal 24 Januari, pelanggan telah meminta ganti rugi sebesar RM10.000.
Uang tersebut sebagai kompensasi pada pelanggan tersebut.
Jika pelanggan tidak menerima kompensasi itu, maka ia mengancam akan menangani masalah dengan caranya sendiri.
Media lokal mengatakan bahwa mereka telah melihat pesan WhatsApp antara pelanggan dan manajemen Tealive.
Dalam pesan WhatsApp tersebut pihak pelanggan meminta RM10.000 secara tunai.
"Dia dengan halus menyebutkan bahwa jika kompensasi tersebut tidak adil baginya sesuai dengan tuntutannya, keputusannya sepenuhnya akan melakukan apapun yang dia inginkan mengenai masalah ini," kata Loo.
Loo menambahkan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Hal ini karena mereka tidak memiliki bukti bahwa kadal tersebut benar-benar ditemukan dalam minuman, meskipun telah melakukan penyelidikan internal.
"Kami bahkan telah menyaring rekaman CCTV dari outlet namun tidak ada yang membuktikan bahwa kejadian tersebut asli," katanya.
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |