Seperti mengendarai sepeda, berenang, melempar dan menangkap bola.
Mereka memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik.
Dan lebih mudah belajar dengan praktik, serta pandai menggunakan bahasa tubuh, dan sebagainya.
Tapi sebaliknya, jika kecerdasan kinestetik anak biasa-biasa saja, umumnya mereka lebih suka dengan aktivitas yang tidak melibatkan terlalu banyak gerak anggota tubuh.
Namun, bukan berarti kita mendiamkannya saja, justru harus kita rangsang anak untuk lebih banyak bergerak.
Karena di dalam bergerak anak bisa mempelajari dan meningkatkan kemampuannya.
Baca Juga: Pria ini Rela Keluarkan Uang Rp200 Ribu per Hari untuk Pelihara Ikan Predator Arapaima
Cara mudah melihatnya adalah dengan memerhatikan aktivitas anak yang tidak bisa diam, senang berlarian, melompat-lompat, naik-naik ke kursi, selalu menggerakkan tangan atau kakinya ketika duduk, berjoget, dan sebagainya.
Biasanya, anak yang cerdas kinestetik butuh penyaluran energi gerak yang lebih tinggi dibandingkan anak lain yang biasa-biasa saja.
Jika lebih diperhatikan, biasanya anak cerdas kinestetik tidak memiliki masalah dengan kemampuan menjumput, menempel, menggunting, menulis, meronce, menaiki tangga.
Anak-anak tipikal ini tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangannya, bahkan lebih cepat.
Di dalam kelas, biasanya anak yang cerdas kinestetik tidak mau diam berlama-lama.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |