Cahaya buatan yang dimaksud bisa berasal dari lampu, televisi, atau gawai.
Hasilnya, orang yang tidur dengan lampu atau televisi menyala di malam hari mengalami kenaikan berat badan hingga 5 kg.
"Ada peluang 17 persen untuk bertambahnya berat badan lima kilogram, setelah kami menyesuaikan faktor pembaur," ungkap Dale Sandler, peneliti senior studi ini dikutip dari CNN, Senin (10/06/2019).
Tak hanya itu, Sandler juga menyebut bahwa ada kemungkinan 22 persen untuk menjadi kelebihan berat badan dan 33 persen kemungkinan mengalami obesitas.
"Ada tanggapan dosis, bahwa semakin banyak cahaya dalam ruangan semakin kuat hubungannya," tegas Sandler.
Baca Juga: Dulu Populer dengan Lagu 'Lupa-Lupa Tapi Ingat' Begini Kabar para Personel Band Kuburan Sekarang
Para peneliti menyebut bahwa hal ini mungkin berkaitan dengan cahaya buatan membuat Kamu lebih mudah terjaga.
Jika sudah begitu, Kamu akan lebih mudah lapar karena hormon yang dilepaskan ketika merasa lelah. Akibatnya, Kamu akan lebih banyak makan.
Selain itu, para peneliti mencatat faktor lain seperti paparan cahaya buatan di malam hari mencerminkan gaya hidup tidak sehat.
Penelitian ini mendapatkan beberapa tanggapan dari para ahli lain. Salah satunya Profesor Malcolm von Schantz dari University of Surrey.
"Kita tahu bahwa cahaya pada malam hari akan menunda jam tubuh kita. Kita tahu dari penelitian eksperimental bahwa cahaya pada malam hari mempengaruhi metabolisme kita dengan cara yang konsisten dengan peningkatan risiko sindrom metabolik," ujar Profesor Malcolm dilansir dari Daily Mail via LAD Bible, Sabtu (5/10/2019).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |