Namu saat kedua jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulan, anak mereka yang paling bungsu langsung menangis dan meronta-ronta.
"Aku mau ikut bapak, aku mau ikut bapak," ucapnya.
Si bungsu kemudian berusaha ditenangkan oleh saudaranya dan pihak polisi juga.
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengungkapkan jika saat kejadian terdapat 4 orang di dalam rumah.
Baca Juga: Tengah Asyik Hadiri Organ Tunggal Pesta Pernikahan, Pemuda Aceh Singkil Tewas Ditembak Oknum Polisi
"Jadi keduanya tewas dengan luka tembak di kepala. Anak korban ini ada 3 sebenarnya tapi yang di rumah ada dua orang, yang satu lagi sedang di luar rumah. Ini kita bawa ke Sultan Sulaiman untuk otopsi," kata Juliarman dikutip dari Tribun Medan.
Penembakan tersebut pertama kali dilakukan oleh Pariadi kepada istrinya saat tengah duduk di ruang tv.
Setelahnya, entah karena merasa bersalah atau apa, Pariadi mencoba melakukan bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke arah kepalanya sendiri.
Baca Juga: Tewas Ditembak Sniper Israel, Ini 7 Fakta Razan al Najjar, Relawan Perawat Muda di Jalur Gaza
Aiptu Pariadi sendiri juga merupakan personel dari Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.
Dimata AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, ia merupakan anggota yang baik dan tidak pernah melanggar peraturan.
Berdasarkan keterangan anaknya, sebelum kejadian nahas itu, kedua orangtuanya memang sempat bertengkar dan tidak berkomunikasi satu sama lain.
Hanni NewJeans Dilaporkan Jadi WNA Ilegal di Korea Selatan, Kantor Imigrasi Seoul Buka Suara
Source | : | Tribun Medan,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |