Grid.ID - Dalam menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia yang jatuh pada setiap tanggal 10 Oktober diadakan sosialisasi terkait remaja galau yang perlu mendapat pendampingan.
Sosialisasi jelang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia terkait pendampingan bagi remaja galau sempat disampaikan oleh Badan Kesehatan Jiwa Indonesia (Bakeswa Indonesia) beberapa waktu lalu.
Selain membahas soal remaja galau yang perlu pendampingan, sosialisasi jelang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tanggal 10 Oktober juga membahas beberapa hal yang menyasar pada generasi milenial.
Baca Juga: Akui Kesehatan Jiwanya Memburuk, Ariana Grande Terpaksa Batalkan Acara Jumpa Fans
Dilansir Grid.ID dari laman Kementerian Kesehatan Indonesia, setiap 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.
Penetapan tersebut dikarenakan kesehatan jiwa menjadi permasalahan yang serius dan tertinggi kedua di Indonesia.
Beberapa kondisi gangguan terhadap kesehatan jiwa seseorang seperti depresi, kegelisahan, perubahan suasana hati, hingga stres yang mendera berbagai usia.
Baca Juga: Bahaya Migrain yang Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya, Salah Satunya Berkaitan dengan Kesehatan Jiwa
Kesehatan Jiwa Sedunia dibuat untuk tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, sehingga bisa mencegah terjadinya penyakit jiwa.
Tak ayal, jelang peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober diadakan sosialisasi yang menyasar pada generasi milenial terutama kaum remaja yang suka galau.
Hal ini seperti sosialisasi yang diadakan Badan Kesehatan Jiwa Indonesia (Bakeswa Indonesia) bersama GE Volunteers dan Kopi Panas Foundation, di Jakarta pada (21/9/2019) lalu.
Baca Juga: Waspadalah, Kebanyakan Main Aplikasi Ini Bisa Berdampak Buruk Pada Kesehatan Jiwa!
Kekayaan Anaknya Tembus Rp 51,8 Miliar di Usia 28 Tahun, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sumber Harta sang Putra: Luar Biasa Rezekinya
Source | : | Kompas.com,kemenkes.go.id |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |