Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang ibu mengungkapkan betapa hancur hatinya menemukan jenazah anaknya melalui aplikasi Find My Phone.
Gadis tersebut awalnya berpamitan bahwa dia akan bertemu dengan teman-temannya.
Namun, ia tidak memberikan kabar setelah meninggalkan rumah cukup lama.
Sang ibu yang khawatir, mencoba menghubunginya dan menyampaikan pesan.
"Apakah kamu baik-baik saja," tulis sang ibu yang mempertanyakan kabar anaknya.
Tak kunjung mendapatkan balasan, tentu saja sang ibu panik.
Baca Juga: 7 Potret Kebersamaan Ammar Zoni dan Kedua Adiknya, Panji dan Aditya Zoni. Sama Gantengnya!
Melansir dari Metro.co.uk pada Senin (7/10/2019), putrinya yang berusia 18 tahun itu bernama Abi Oliver.
Gadis tersebut kini dikabarkan meninggal.
Gadis tersebut diketahui telah meninggal pada 27 Januari, 2018 lalu.
Namun jenazah putrinya itu tidak seketika dapat ditemukan.
Baca Juga: Meskipun Bukan Kakak Kandung, Betrand Peto Selalu Tunjukkan Cintanya Buat Thalia Putri Onsu. Gemas!
Setelah beberapa lama mencari, kini sang ibu mulai menemukan titik terang.
Putrinya itu dikabarkan meninggal di taman London Barat dekat Chiswick House.
Sebelum kematiannya yang tragis itu diketahui, ternyata gadis tersebut menderita gangguan mental dan sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya.
Baca Juga: Sekarang Jadi Aktor Serba Bisa, Dion Wiyoko Ternyata Pernah Gagal Casting Berkali-kali
Abi menghabiskan satu tahun di berbagai rumah sakit termasuk enam bulan dihabiskan di unit psikiatris di Manchester.
Hal tersebut membuat keluarganya khawatir karena penyakit itu telah menjauhkan jarak putrinya dari teman-teman dan kerabatnya.
Selama bertahun-tahun menjalani perawatan, petugas koroner menyampaikan ini adalah kasus paling sulit.
Pada hari kematiannya, sekelompok orang berkumpul bersama untuk mencari Abi.
Ketika Abi gagal kembali ke rumah, akhirnya sang ibu menggunakan aplikasi Find My Phone untuk melacak sinyal GPS dari teleponnya.
Setelah menemukan putrinya, ibu Tasha Oliver melakukan CPR sampai layanan darurat tiba tetapi mereka tidak dapat menyelamatkan Abi.
Dia kemudian meninggal di Rumah Sakit West Middlesex.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan ke Pengadilan West London Coroners, Tasha menyampaikan.
"Saya senang bahwa Abi telah membuat rencana untuk bertemu dengan teman-temannya, karena Abi telah menderita depresi dan kecemasan jangka panjang," ujarnya.
"Abi yang berencana untuk bertemu seorang teman itu perubahan baik karena dia tidak mau pergi ke toko-toko bersamaku," tambahnya.
Remaja itu memberi tahu ibunya bahwa dia akan lewat pekarangan Chiswick House.
Tak lama setelah itu semua, rasa bahagia sang ibu berubah.
Ibunya menjadi khawatir ketika dia gagal kembali ke rumah dan tidak menerima jawaban.
(*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |