Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Siapa yang tidak mengenal nama Tasya Kamila?
Mantan artis cilik yang kini tengah menempuh pendidikan master di Columbia University ini memang dikenal sebagai sosok yang sangat menginspirasi.
Selain cerdas, Tasya Kamila juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan isu-isu global yang saat ini tengah berkembang di masyarakat.
Tak hanya di Indonesia, peraih beasiswa LPDP ini juga aktif dalam beberapa kegiatan sosial setingkat Internasional.
Setelah menghadiri forum pertemuan ECOSOC beberapa waktu yang lalu, kini Tasya hadir kembali dalam acara perkumpulan pemuda di seluruh dunia, 2018 Winter Youth Assembly.
Kepedulian Tasya terhadap isu-isu global yang kini tengah berkembang bukanlah bentuk pencitraan semata.
Melalui Energy Empowered Village, Tasya bersama teman-temannya pun menciptakan sebuah Desa Mandiri di Energi di salah satu wilayah Indonesia Bagian Timur.
Indonesia Bagian Timur memang masih selalu menjadi sorotan publik, terutama untuk pendidikan dan ketersediaan air bersih di sana.
(BACA : Banjir Pujian, Nagita Slavina Tampil Layaknya ABG dalam Balutan Makeup Glowing Saat Pemotretan )
Artis papan atas Dian Sastropun juga pernah membuat satu project untuk menghasilkan air bersih di salah satu daerah Indonesia Bagian Timur.
Energy Empowered Village merupakan sebuah proyek yang bertujuan untuk membangun sebuah desa yang mandiri energi.
Sehingga, para penduduk di sana bisa memproduksi bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat berkelanjutan untuk kebutuhan mereka sendiri.
Tasya bersama teman-temannya menfokuskan proyek ini untuk Desa Tanggedu yang berada di Kabupaten Sumba Timur.
Karena Desa ini tidak memiliki akses listrik dan mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar.
Tak jarang, di sanapun sering terjadi kelangkaan energi.
Di sana akan dibangun sebuah fasilitas pemrosesan biodiesel dalam skala kecil yang menggunakan tanaman jarak pagar (Jatropha curcas).
(BACA : Koleksi Busana Simpel Clean-cut Victoria Beckham di Fall/Winter New York Fashion Week 2018 )
Karena desa tersebut memiliki iklim yang sangat tepat untuk menanam pohon jarak, sehingga masyarakatnya dapat menggunakan sumber daya alam di sekitarnya untuk memproduksi kebutuhan bahan bakar mereka sendiri.
Dalam proyek ini, Tasya tidak sendirian.
Ia bergabung bersama teman-temannya yang juga sedang menempuh pendidikan di Columbia University.
Tujuan dibuatnya proyek ini tak lain adalah sebagai bentuk kontribusi mereka terhadap Indonesia.
Apalagi mengingat masih ada banyak daerah di Indonesia yang memiliki keterbatasan infrastruktur untuk mengakses energi.
(BACA : Orang Tua Millennials Harus Tahu, Inilah 4 Manfaat Pelajaran Musik Untuk Si Kecil )
Baik bahan bakar maupun energi listrik. (*)
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |