Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kamis (10/10/2019) kemarin Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten.
Kejadian ini pun membuat heboh semua kalangan.
Hal tersebut lantaran sang pelaku yang diidentifikasi bernama Syahril Alamsyah (SA) atau Abu Rara diduga terpapar paham radikalisme ISIS.
Banyak orang jadi menduga-duga siapa dalang dari penyerangan ini?
Baca Juga: Tak Tega Lihat Anak Jatuh Sakit, Ussy Sulistiawaty: Aku Maunya Mereka Bawel!
Selain itu, apa motif pelaku pun menjadi misteri bagi banyak orang.
Namun, seperti yang dilansir dari laman Wartakota, motif penyerangan sejauh ini diduga kuat karena dendam.
Pemberantasan teroris yang gencar dilakukan pemerintah membuat Jenderal Purn Wiranto menjadi sasaran utama anggota ISIS.
Pemerhati terorisme Al Chaidar menyatakan, sejak tahun 2016 organisasi terlarang ISIS sudah membuat sebuah metode serangan baru bernama 'serangan amaliyah tebang pilih'.
Baca Juga: Istri Ingin Kerja Lagi, Onadio Leonardo: Mau Ngapain? Gua Udah Banyak Duit!
Dengan metode ini, mereka tidak lagi melancarkan aksinya secara acak.
Kini, mereka lebih memilih mentargetkan serangan kepada tokoh-tokoh tertentu yang dianggap sebagai musuh besar kelompok mereka.
"Namanya serangan tebang pilih artinya mengincar pejabat tertentu saja karena dianggap musuh Islam," kata Al Chaidar saat dihubungi, Kamis (10/10/2019).
Menanggapi kasus penusukan Wiranto, dirinya beranggapan kalau pernyataan-pernyataan keras Wiranto selama ini memicu kemarahan mereka.
"Bisa jadi pernyataan-pernyataan Wiranto dianggap menyakitkan perasaan mereka," lanjutnya.
Ia juga menduga motif penusukan Wiranto dipicu oleh dendam di dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumatera Utara itu sendiri.
Pasalnya, SA atau Abu Rara sendiri merupakan teman dari pelaku teroris penyerang anggota Brimob Medan.
"Sehingga bisa jadi ada motif dendam juga di situ," kata Chaidar.
Melansir dari Grid.ID, dalam melakukan aksinya Kamis siang kemarin SA atau Abu Rara dibantu oleh seorang perempuan.
Dia adalah FD (sebelumnya disebut FA), wanita 21 tahun asal Brebes yang diakuinya sebagai istri.
Saat itu, serangan susulan FD berhasil mengenai Kapolsek Menes di bagian punggungnya.
Sementara serangan SA berhasil mengenai bagian perut Wiranto hingga sang Menteri harus dilarikan ke RS GAtot Soebroto Jakarta.
(*)
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |