Di antaranya dua buah bendera, sebuah ikat kepala, dua buah topi, selembar foto pahlawan pembela Islam, dan tujuh buah buku.
Namun yang paling mencolok adalah ditemukannya tiga buah bandel dan delapan kertas catatan ISIS.
Menanggapi penangkapan anaknya ini, orang tua TH, Yuspian (49), mengaku perilaku anak pertamanya itu memang sudah berubah sejak memiliki buku jihad.
Buku itu dia dapatkan sejak masih bersekolah SMK pada tahun 2015.
"Dia punya bendera sama buku itu dari pas SMK kelas 1 Tahun 2015. Kalau benderanya disimpan aja di lemari enggak pernah dibawa-bawa, tapi kalau bukunya dulu sering dia baca," katanya kepada Tribun Jakarta.
Yuspian pun sempat melarang anaknya mempelajari buku itu sebab dikhawatirkan sang anak akan terpapar paham radikal.
Baca Juga: 68 Terduga Teroris Ditangkap Sepanjang 2019, Sebut Rencana Penyerangan 22 Mei Mendatang
Namun bukannya menurut, TH malah membangkang.
"Waktu itu sudah pernah saya larang, kayaknya tulisan kayak gini dilarang, tapi sama dia masih disimpan aja itu. Jadi kalau kita bilangin itu malah galakan dia," kata Yuspian lebih lanjut.
Yuspian tidak mengetahui darimana anak pertamanya itu mendapatkan buku jihad.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |