3. Pria bahkan dapat mengalami depresi pascapersalinan.
Depresi pascapersalinan adalah gangguan mood yang disebabkan oleh kehamilan dan persalinan, dan biasanya termasuk kesedihan, keputusasaan, kecemasan, dan lekas marah.
Baca Juga: Di Awal Kelahiran Anaknya, Selvi Kitty Sempat Alami Baby Blues Sampai Enggan Mengurus Bayinya
Para peneliti percaya bahwa depresi pascapersalinan bukan hanya masalah wanita yang dirasakan ibu baru.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 10% pria juga mengalami depresi pascapersalinan.
Ini mungkin disebabkan oleh tingkat testosteron yang lebih rendah pada ayah baru yang kami jelaskan di atas.
”Rendahnya testosteron dapat berkontribusi pada perasaan lesu dan tidak tertarik pada kegiatan yang biasanya menyenangkan yang menjadi ciri depresi,” tulis Darby Saxbe, Asisten Profesor Psikologi dari University of Southern California.
Baca Juga: Mytha Lestari Alami Sindrom Baby Blues, Barry Maheswara Jadi Suami Siaga
Sangat menarik bahwa wanita yang pasangannya memiliki kadar testosteron yang lebih rendah setelah melahirkan memiliki lebih sedikit gejala depresi pascapersalinan.
Kenapa bisa begitu? Ternyata pasangan testosteron rendah tampaknya lebih terlibat dalam hubungan dan mereka menunjukkan lebih banyak dukungan emosional kepada pasangan wanita mereka, yang pada gilirannya menurunkan peluang depresi mereka.
Pernahkah kamu memperhatikan perubahan suasana hati dan perilaku ayah baru?
Jika kamu kamu adalah calon ayah, apakah ikut merasakan perubahan saat istrimu melahirkan anak? (*)
Source | : | bright side |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |