Baca Juga: Dulu Menikah Diam-diam, Siapa Sangka Mey Chan Merasa Bahagia Usai Bercerai
Namun, untuk mengetahui kepemilikan proyektil, maka tim investigasi dari Bareskrim Mabes masih melakukan penyelidikan terhadap kelima polisi itu.
Diketahui hasil uji balistik sedang dilakukan di antara dua negara yakni Belanda atau Australia.
"Dari reskrim melakukan penyidikan, berdasarkan analisa ilmiah sesuai fakta scientific crime investigation. Kalau mereka mengaku menembak terhadap korban Randi tentu mudah bagi kita untuk melakukan pengungkapan tersangka siapa yang melakukan penembakan," ujar dia.
Baca Juga: Melenggang ke Senayan, Krisdayanti Belajar Disiplin Waktu Agar Bisa Tetap Dandan dan Urus Keluarga
Sementara itu, Kabid Propam Polda Sultra AKBP Agoeng Ari Koerniawan menjelaskan, sidang disiplin itu berlangsung secara tertutup dengan menghadirkan lima saksi internal kepolisian.
Sementara saksi dari eksternal tidak ada karena pihak masyarakat dan mahasiswa menolak untuk menjadi saksi.
"Saksi eksternal sampai sekarang ini dari pihak mahasiswa. Kemarin kita minta tidak ada yang mau hadiri. Tapi kalau misalnya mau menjadi saksi silakan saja," ujar Agoeng.
Baca Juga: Sadis, Anak Aktor Tarzan Tikam Ibunya hingga Tewas di Depan sang Ayah!
Sidang hari ini Kamis (17/10/2019) merupakan sidang perdana, lima polisi telah menjalani sidang disiplin yang berkaitan dugaan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP).
"Hari ini lima, satunya besok karena beda atasan berhak menghukum (ankum) nya. Lima anggota ini sudah dimutasikan ke bagian pelayanan markas (Yanma). DK Ankumnya di Biro Ops. Kasusnya sama, hanya persidangan dari atasannya berbeda," ujarnya.
Sementara itu melansir dari Tribun, Sidang akan dilakukan lebih dari satu kali atau tergantung perkembangan yang terjadi di dalam sidang.
"Berapa kali nanti tergantung di persidangan tersebut. Apakah nanti berkembang, atau dirasa pimpinan tidak cukup, dua sampai tiga kali bisa," ujar Agoeng.
Saat demo, ada dua mahasiswa yang meninggal salah satunya diterjang peluru dan juga seorang ibu hamil yang terkena peluru.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribun News |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |