Pasalnya, banyak orang yang menggunakannya untuk terapi ketergantungan opium.
Menurut keterangan Departeman Kesehatan (Health&Human Services) AS, opium merupakan isu pelik di negara AS lantaran membuat lebih dari 130 orang mati karena overdosis tahun 2017 lalu.
Pada tahun 2016 badan hukum narkoba (Drug Enforcement Administration) AS mengumumkan untuk memasukkan kratom ke Golongan I narkotika dan tak mengizinkan kratom digunakan dalam medis.
Namun keputusan tersebut menuai protes dari para senator AS dan pengguna sehingga departemen tersebut menunda keputusannya.
Baca Juga: Hasil Assessmen BNNP, Aktor Jefri Nichol Mendapat Rehabilitasi Narkoba
4. Sebabkan Ratusan Orang Meninggal Dunia dan Bayi Terlahir Jadi Pecandu
Dilansir dari laman Health.com, sebanayk 91 orang AS dikabarkan meninggal dunia karena overdosis teh kratom.
Bahkan, di tahun 2017-2018 dikabarkan ada sekitar 152 orang meninggal dunia karena tumbuhan yang sama.
Tak Hanya itu, seorang ibu melahirkan putra yang memiliki gejala putus obat: gelisah, menjerit, dan membutuhkan suntikan morfin agar tetap hidup.
Bayi itu sangat haus akan obat, seperti orang sakau.
Meski seperti ada ketergantungan, dokter anak tidak menyalahkan heroin, fentanil, atau zat terlarang lainnya.
Melainkan, bayi itu dinyatakan tumbuh bergantung pada suplemen herbal kontroversial, yaitu daun kratom. (*)
Sinopsis Film The Man From Nowhere, Laga Won Bin Lindungi Kim Sae Ron yang Diculik Mafia Narkoba
Source | : | Kompas.com,dailymail.co |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |