Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah selesai digelar pada Minggu (20/10/2019) siang.
Pelantikan presiden dan wakil presien RI tersebut dipimpin oleh ketua MPR terpilih, Bambang Soesatyo, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Sebagai Ketua MPR yang baru, Bambang Soesatyo pun memberikan sambutan kepada para hadirin.
Dan yang menarik, Bambang Sosatyo pun menyelipkan pantun di sela-sela pidatonya itu.
Pantun pertama yang ia sampaikan adalah pantun yang ia persembahkan untuk Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pantun itu Bambang Soesatyo sampaikan sebagai bentuk apresiasi kepada pasangan mantan capres dan cawapres tersebut lantaran telah mau menerima hail pemilu dengan lapang dada.
Dari meja pimpinan majelis, Bambang Soesatyo menyampaikan aspirasinya.
Baca Juga: Harapan Joko Anwar Untuk Presiden Joko Widodo
"Izinkan kami dari meja pimpinan majelis, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas ketulusan Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno menerima hasil pemilihan umum 2019 dengan jiwa yang besar," kata Bambang Soesatyo, seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews Maker.
Mendengar kalimat itu, sontak seluruh audiens yang ada di ruangan riuh bertepuk tangan, tak terkecuali Prabowo dan Sandiaga Uno.
Ia kemudian menyampaikan, bahwa saat bertempur sudah usai, dan sekarang adalah saatnya untuk kita bersatu kembali
Baca Juga: Joko Widodo Beri Penghormatan Terakhir Kepada BJ Habibie Pada Upacara Pemakaman
"Ada saatnya kita bertempur, dan ada saatnya kita bersatu kembali," ujar Bambang Soesatyo.
Kemudian Bambang Soesatyo mengutip sebuah kalimat milik Prabowo.
"Kata Pak Prabowo, bersatu indah, bersatu itu keren," katanya.
Baca Juga: Karangan Bunga dari Artis Penuhi Lokasi, Siti Badriah Undang Presiden Joko Widodo ke Pernikahannya
Mendengar itu, tampak Prabowo tersenyum di kursinya.
"Untuk itu terimalah ungkapan rasa terima kasih kami, dalam satu bait pantun," kata Bambang Soesatyo.
Bambang Soesatyo pun kemudian melanjutkan dengan berpantun.
Baca Juga: Tangani Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Minta Dukungan Istri Presiden Joko Widodo
"Dari Teuku Umar ke Kertanegara,
dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara,
tapi masih bisa tetap berkuda dan berlapang dada," tuturnya.
Mendengar pantun dari Bambang Soesatyo, sontak ruangan di Gedung DPR kembali riuh.
Semuanya bertepuk tangan, termasuk Prabowo dan Sandiaga Uno.
Tampak wajah sumringah dari Prabowo dan Sandiaga Uno.
Mereka berdua tampak ikut tertawa bersama audiens yang lain.
Baca Juga: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Presiden Joko Widodo Tuliskan Kalimat Belasungkawa
Melansir dari Kompas.com, pantun yang kedua sendiri disampaikan sebagai bentuk apresiasi terhadap Jusuf Kalla yang sudah melepas jabatannya sebagai wakil presiden.
Pantun tersebut ia sampaikan dalam Bahasa Bugis, sebagai bentuk penghargaan kepada Kalla yang memang berasal dari Sulawesi Selatan.
"Buah panasa buah durian,
tampedding riala inungeng;
temmaka raja pa'berena,
temma ruleke papidecenna," ucapnya.
Yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi 'Buah nangka buah durian tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdian tak sanggup ditatar kebaikanmu'.
Usai Presiden Jokowi berpidato pertama kali sebagai presiden periode 2019-2024, Bambang juga kembali berpantun.
Dalam pantun ketiganya itu, Bambang mengingatkan Jokowi akan kedudukannya.
"Bernyanyi berdendang sambil gembira
Tanda hati sedang bersuka cita
Jika berkuasa janganlah lupa,
karena rakyatlah kita dipercaya," ujarnya.
Selanjutnya, Bambang kembali berpantun.
Baca Juga: Suasana Posko Pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Terjadi Aksi Saling Dorong!
Kali ini di pantun keempatnya, ia menyinggung tentang menjaga NKRI.
"Jalan jalan ke Gunung Jati
Singgah di pasar beli kemiri
Kita semua harus siap mati
Demi mempertahankan NKRI," ujar Bambang.
Pantun tersebut langsung disambut riuh para hadirin dengan tepuk tangan.
Setelah mereda, ia kembali lagi melanjutkan pantunnya.
Baca Juga: Momen Joko Widodo dan Iriana Jenguk Shakira Aurum di Singapura
"Terbang tinggi burung merpati,
Hinggap lama di pohon mahoni,
Kami titip NKRI pada Pak Jokowi
Agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni," kata Bambang.
Saat akhir dari pidatonya dan hendak mengucapkan terima kasih.
Bambang pun tak lupa mengeluarkan pantun sebagai penutup.
"Cuci tangan sampai bersih,
cukup sekian dan terima kasih," pungkasnya.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |