Celtic berpikir bahwa kehadiran roh-roh dunia lain menyebabkan masalah dan merusak tanaman.
Tak hanya itu, para Druid atau pendeta Celtic membuat prediksi tentang masa depan pada malam Halloween.
Bagi orang yang sepenuhnya bergantung pada dunia alami yang tidak stabil, ramalan-ramalan ini adalah sumber penting kenyamanan dan pengarahan selama musim dingin yang panjang dan gelap.
Baca Juga: Kenakan Seragam Perawat untuk Halloween, Bella Shofie Dapat Teguran!
Untuk memperingati peristiwa itu, Druid membangun api unggun besar yang sakral, tempat orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan bagi para dewa Celtic.
Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri atas kepala dan kulit binatang, dan berusaha saling menceritakan nasib satu sama lain.
Ketika perayaan itu selesai, mereka menyalakan api perapian mereka, yang telah mereka padamkan tadi malam, dari api unggun suci untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.
Baca Juga: Nana Mirdad Banjir Pujian saat Berdandan Seram ala Hantu The Nun ketika Halloween
Pada 43 M, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan mayoritas wilayah Celtic.
Selama 400 tahun mereka memerintah tanah Celtic, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan Celtic tradisional Samhain.
Yang pertama adalah Feralia, suatu hari di akhir Oktober ketika orang-orang Romawi secara tradisional memperingati meninggalnya orang mati.
Yang kedua adalah hari untuk menghormati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi.
Simbol Pomona adalah apel, dan penggabungan perayaan ini ke Samhain mungkin menjelaskan tradisi bobbing untuk apel yang dipraktikkan di hari Halloween. (*)
Source | : | History |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |