Baca Juga: Dulu Jadi Pemain Termuda di Timnas, Pesepakbola Ini Banting Stir Jadi Begal dan Kini Dipenjara
Ari pun menjelaskan makna otentik yang ia maksud, "Otentik maksudnya apa? Makanan itu belum dicampur-campur dengan gaya modern seperti sekarang".
"Jadi misalkan nyari mie goreng di suatu tempat, ya harus mie goreng yang otentik, kuno," imbuhnya.
"Atau nasi pecel, soto, rawon, dan lain-lain, itu semua keluarga besar kelompok makanan yang gue suka dan harus cari yang otentik. Di mana di kota tersebut punya ciri khas kuat terhadap keotentikannya," jelasnya.
Menurut Ari, makanan dengan tingkat rasa otentik yang selalu ditemuinya itu rata-rata memiliki penampilan yang sederhana.
Tidak tampil mewah, baik itu lokasi rumah makannya atapun gaya penyajian makanannya.
"Tempat-tempat seperti itu rata-rata tempatnya masih asli, warungnya biasa, bukan sesuatu yang mewah, tidak disajikan dengan gaya yang mewah juga," ungkapnya.
"Gaya penyajiannya pun apa adanya, sama seperti saat gue pertama kali mengenal makanan itu dulu," tegasnya.
"Itu yang membuat gue selalu menuju makanan-makanan yang otentik. Rasa yang gue inget dulu, itu harus gue dapetin," tandasnya.
Kendati demikian, bukan berarti Ari tidak menyukai makanan mewah.
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |