Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Hampir semua publik figur selalu diidentikkan dengan penikmat makanan mewah.
Kendati demikian, tak sedikit pula yang menggemari masakan atau makanan khas daerah.
Seperti Ari Lasso yang ternyata penggemar berat nasi pecel, makanan khas kota Madiun, Jawa Timur.
Baca Juga: Jalan-jalan hingga Belanja 'Peralatan Dalam' di Korea Selatan, Rossa Dikawal Manajer SHINee
Musisi 46 tahun itu baru-baru ini bertandang ke Surabaya untuk sebuah show.
Namun begitu tiba, ia langsung menuju daerah Waru, Sidoarjo demi menyambangi salah satu rumah makan nasi pecel khas Madiun yang jadi langganannya.
Menghabiskan 2 pincuk pecel, Ari tampak bahagia dan puas, seolah apa yang diidam-idamkannya tercapai.
Dalam perjalanan kembali ke hotel, mantan vokalis band Dewa 19 itu pun menjelaskan alasannya memilih rumah makan sederhana alih-alih ke restoran mewah.
"Basic-nya, gue adalah penggemar makanan yang otentik," ucap Ari seperti dikutip Grid.ID dari tayangan di kanal YouTube Ari Lasso, Kamis (24/10/2019).
"Jadi kalau di kota-kota tertentu, makanan Indonesia otentik itu salah satu tujuan utama gue," imbuhnya.
Baca Juga: Dulu Jadi Pemain Termuda di Timnas, Pesepakbola Ini Banting Stir Jadi Begal dan Kini Dipenjara
Ari pun menjelaskan makna otentik yang ia maksud, "Otentik maksudnya apa? Makanan itu belum dicampur-campur dengan gaya modern seperti sekarang".
"Jadi misalkan nyari mie goreng di suatu tempat, ya harus mie goreng yang otentik, kuno," imbuhnya.
"Atau nasi pecel, soto, rawon, dan lain-lain, itu semua keluarga besar kelompok makanan yang gue suka dan harus cari yang otentik. Di mana di kota tersebut punya ciri khas kuat terhadap keotentikannya," jelasnya.
Menurut Ari, makanan dengan tingkat rasa otentik yang selalu ditemuinya itu rata-rata memiliki penampilan yang sederhana.
Tidak tampil mewah, baik itu lokasi rumah makannya atapun gaya penyajian makanannya.
"Tempat-tempat seperti itu rata-rata tempatnya masih asli, warungnya biasa, bukan sesuatu yang mewah, tidak disajikan dengan gaya yang mewah juga," ungkapnya.
"Gaya penyajiannya pun apa adanya, sama seperti saat gue pertama kali mengenal makanan itu dulu," tegasnya.
"Itu yang membuat gue selalu menuju makanan-makanan yang otentik. Rasa yang gue inget dulu, itu harus gue dapetin," tandasnya.
Kendati demikian, bukan berarti Ari tidak menyukai makanan mewah.
Hanya saja rasanya sayang bila harus melewatkan makanan khas dari daerah yang ia kunjungi saat itu.
"Gue suka makan mewah. Tapi, itu gue lakukan di Jakarta," ujarnya.
"Kalau di kota-kota kayak gini, sayang rasanya kalau harus makan di tempat yang mewah," imbuhnya.
"Karena dari kota-kota yang gue tuju, itu kesempatan gue mencicipi makanan yang otentik di daerah tersebut," pungkas Ari.
(*)
Mirip Lady Diana, Cantiknya Ibunda Wulan Guritno, Deana Battams yang Berdarah Inggris
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |