Prasasti tersebut ditemukan tahun 1987 dan 1992 oleh tim arkeologi dari Inspektorat Benda-Benda Antik Irak.
Konflik perang membuat penemuan tersebut tidak bisa segera dipublikasikan peneliti.
Keempat prasasti tersebut berasal dari masa pemerintahan Raja Sanherib, dan setelah diterjemahkan, isinya menyebutkan bahwa raja Sanherib "memiliki dinding bagian dalam dan dinding luar Nineveh yang dibangun kembali dan diangkat setinggi gunung.
Sebelumnya yakni sekitar tahun 1987-1992, para arkeolog juga menemukan beberapa prasasti di dekat Makam Nabi Yunus.
Salah satunya ditulis di gerabah berbentuk prisma.
Prasasti itu membahas banyak penaklukan militer Esarhaddon, termasuk Cilicia atau sekarang negara Turki, yang terletak di pantai sisi selatan.
Tertulis di gerabah tersebut, Esarhaddon "orang yang menginjak leher orang-orang di Kilikia".
Selain itu, kejayaan Esarhaddon juga tercatat dalam prasasti sebagai berikut: "Aku mengepung, menaklukkan, menjarah, menghancurkan, dan membakar dengan api dua puluh satu kota mereka bersama dengan kota-kota kecil di lingkungan mereka..."
Cerita penaklukan Esarhaddon terhadap Sidon yang saat ini menjadi Lebanon dijelaskan dengan kisah tentara Esarhaddon merubuhkan tembok kota dan melemparkannya ke Laut Tengah. (*)
(Michael Hangga Wismabrata/Kompas.com)
Profil Ju Ji Hoon, Bintang Drakor The Trauma Code: Heroes on Call, Pernah Diboikot TV
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |