Pada tahun 1938, Wakefield ingin membuat kukis butterscotch dengan tambahan citarasa cokelat.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengambil sebatang cokelat Nestle dan memotong-motongnya, kemudian mencampurkannya pada adonan kue.
Ternyata, potongan cokelat tersebut nggak meleleh seperti yang diinginkan oleh Wakefield.
Tapi untungnya orang-orang justru sangat menyukai resep baru Wakefield ini, dan dengan sekejap kukis buatan Wakefield ini menjadi sangat terkenal.
Sampai akhirnya pada tahun 1939, pihak Nestle membeli hak cipta resep kukis tersebut dengan nama Toll House.
Imbalannya, Wakefield mendapatkan cokelat gratis seumur hidupnya.
Mungkin kamu akan mengernyitkan dahi mendengar imbalan yang diterima Wakefield ini, tapi ternyata sang empunya resep sendiri tidak keberatan.
Ia justru mengatakan bahwa selama pendidikannya di bangku kuliah, ia diajarkan bahwa seorang profesional tidak akan pernah mengambil nilai komersil dari produk buatannya.
Seorang profesional sejati akan selalu puas dengan hasil karyanya yang disukai dan berguna bagi banyak orang.
Wakefield menjadi konsultan tetap Nestle untuk pengembangan resep-resep kukis buatan mereka.
(BACA: Yummy! Cobain deh Resep Cake Mix Cookies Ini Untuk Camilan Si Kecil)
Pada 1966, Wakefield memutuskan untuk menjual Toll House Inn dan menikmati masa tuanya.
10 tahun kemudian, Wakefield wafat dengan meninggalkan resep-resep serta kiat-kiat mengolah kukis yang baik.
Wah, mulia banget ya jasa Ruth Wakefield ini.
Menyenangkan banyak orang, dan hasil karyanya tetap diapresiasi hingga saat ini. (*)
Vino G Bastian dan Marsha Timothy Deg-degan Kembali Jadi Pasangan di Film 2nd Miracle In Cell No. 7
Penulis | : | Violina Angeline |
Editor | : | Violina Angeline |