Korban pertama kali ditemukan oleh bibi dan adik dari suami Fani.
Saat kejadian, suami Fani yang bernama Rendi tidak berada di rumah karena pergi membeli obat.
Tak cuma itu, Rendi memang saat itu berniat pergi berkunjung ke rumah orang tuanya di Dusun Tempuran, Desa Kawangrejo sekitar pukul 06.00 WIB.
Namun, saat di perjalanan Rendi sempat menelepon istrinya untuk menanyakan obat jenis apa yang mau dibeli.
Baca Juga: Ketua DPRD Dibunuh Istri, Sadis! Tinggalkan Suami Bersimbah Darah di Kamar Mandi
Tetapi sang istri tak mengangkat teleponnya.
Rendi pun berinisiatif untuk meminta bantuan Bibi dan adiknya untuk menengok ke rumahnya yang tak terlalu jauh.
"Mau tanya obat apa yang mau dibeli. Akhirnya si suami minta tolong bibi dan adiknya untuk melihat istrinya. Dari situlah, saksi menemukan korban di kamarnya dengan pisau menancap di perut," ujar Heri dikutip dari Surya.co.id.
Mendapat pesan dari Rendi, bibinya yang bernama Sri Hartanti dan adiknya yang benama Renda pergi ke kediaman Rendi.
Mereka melihat Fani di kamarnya dan mengira jika korban memang tengah tertidur.
Di atas perut korban juga terdapat boneka yang menutupinya, keduanya kemudian mencoba untuk membangunkan Fani karena teringat pesan dari Rendi.
Namun saat mendekat mereka terkejut bukan kepalang, di balik boneka ada pisau yang menancap di perut Fani.
Source | : | Wartakota,Surya.co.id |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |