"What is going on, Bapak dan ibuk sekalian? Apa yang sedang terjadi ini?" tanya Gubernur DKI heran.
Baca Juga: Kenakan Sport Bra Seksi, Yuni Shara Unjuk Tubuh Kencang di Usia 40-an Saat Yoga
Anies Baswedan kemudian membandingkan dengan pengalamannya ketka bekerja di mancanegara.
Ia menerangkan bahwa alat tulis kantor merupakan tanggung jawab pribadi, karena perlengkapnya itu wajib bagi pegawai.
Anies pun tak habis pikir dengan obesitas anggaran belanja ATK yang mencapai miliaran hingga total triliunan rupiah.
"Ini dahsyat, Bapak/Ibu, Penghapus Rp 31 miliar, coba. Ini kalkulator, memang tahun ini enggak punya kalkulator gitu, (sampai) kita mau belanja Rp 31 miliar (untuk) kalkulator?" ungkapnya.
Gubernur DKI tersebut mengaku sadar bahwa potensi anggaran irasional macam itu bisa lolos karena tidak disisir secara detail.
"Yang meloloskan siapa Gubernur DKI Jakarta," ungkap Anies dengan menunjuk diri sendiri.
Baca Juga: Aduhai Pangling! Momo Geisha Tampil Beda dengan Sanggul Dilengkapi Bunga Melati ala Wanita Jawa
"Kita semua meloloskan, oleh karena itu kita petani satu-satu ini," tambahnya.
Anies Baswedan juga mengingatkan kembali secara serius untuk memikirkan tujuan dari dana itu untuk apa.
"Hubungan dengan keadilan sosial di dalam konteks ini apa?" ujarnya.
(*)
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |