"Anjing saya dulu memiliki bulu hitam saat masih kecil, tetapi ketika tumbuh bulu baru tiba-tiba berubah putih."
"Karena saya menyukai anjing saya seperti bayi, saya pikir, 'Saya kira hari-hari itu tidak akan pernah kembali'."
"Bahkan saya terlihat sangat muda dengan anak anjing kecil saya."
"Karena perasaan itu, saya hanya mencoba dengan bebas menulis postingan itu di media sosial."
"Tetapi saya tidak menyadari bahwa saya akan mengkhawatirkan begitu banyak orang," jelasnya.
Kendati demikian, disadari Lee Ha Nui jika apapun yang ia bagikan di media sosial bisa menimbulkan penafsiran yang berbeda dari setiap orang.
Bahkan tak jarang apa yang ia maksud justru disalahartikan oleh orang lain.
Namun itu sudah menjadi resiko dan tanggung jawab yang harus dia jalani sebagai seorang pulik figur.
"Saya berpikir tentang berapa banyak yang harus saya bagikan di media sosial."
"Terlepas dari niat saya, saya adalah publik figur, dan saya harus bertanggung jawab. Jadi haruskah saya menahan diri? Sebenarnya, saya banyak memeriksa hal-hal seperti ini."
"Tapi saya rasa itu aneh, jadi saya pikir, 'Mengapa ini terjadi?' tetapi saya sadar bahwa saya harus lebih berhati-hati lagi," pungkas Lee Ha Nui. (*)
Tolak Adu Tinju di Atas Ring dengan Denny Sumargo, Farhat Abbas: Kalau Kalah, Kasihan Dia
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |