Chaidir juga menyampaikan, setelah melepas jabatan Kepala Dinas Pariwisata, Edy Junaedi ingin menjadi staf Dinas Pariwisata di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Dia ingin ke sana minatnya, ingin jadi sraf anjungan Taman Mini,"ucap Chaidir.
Dalam rancangan KUA_PPAS 2020, anggaran senilai 5 miliar itu ditulis untuk membayar lima influencer.
Sementara itu melansir dari Tribunnews, mengenai hal itu Edy Junaedi sempat menanggapi adanya anggaran tersebut.
Dia menyatakan, anggaran sebesar 5 miliar itu bukan hanya untuk biaya influencer.
"Saya luruskan, anggaran itu bukan satu influencer Rp 1 miliar. Di dalamnya itu ada macam-macam, ada belanja event dan biaya publikasi," ujar Edy, Senin (28/10/2019)
Edy menyampaikan, apabila kegiatan tersebut sudah diterapkan bertahun-tahun.
Namun, anggaran itu telah dicoret dari rancangan KUA-PPAS 2020, pada awal Oktober lalu dan dialihkan untuk anggaran balap mobil listrik Formula E 2020.
(*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |