Melansir dari Tribunnews.com, Sani, istri korban, mengaku kalau Suryono dan Bahar kerap tidak akur.
Bahkan dari keterangan Sani, sebelum Suryono dikabarkan menghilang 7 bulan yang lalu, Bahar sempat marah dengan Suryono lantaran tidak diberi uang seperti yang dia minta.
"Memang tidak suka sama bapaknya, dibunuh di dalam kamar, yang menggali kuburan juga anaknya, yang membuat pondasi anaknya, yang memasang keramiknya tukang," tutur Sani.
Namun tudingan itu langsung dibantah oleh anaknya, Bahar.
Menurut pengakuan Bahar, dirinya tidak tahu menahu terkait tewasnya Suryono, ayahnya, karena sudah lama tinggal di Bali dan jarang pulang.
Sedangkan menurut cerita Bahar, yang kerap terlihat tidak akur dengan Suryono adalah Sani.
"Setahu saya Bapak sama Ibu sering cekcok, semua tetangga tahu. Sebelum itu Bapak juga sempet ngontrak rumah pisah sama ibu," ungkapnya.
Bahkan Bahar sendiri kaget saat diberitahu ibunya kalau dirinya telah menikah lagi.
"Katanya Ibu, Bapak sudah berkeluarga, Ibu juga disuruh berkeluarga," ungkapnya.
Oleh karena itu, hal ini membuat Polres jember kebingungan hingga perlu mendatangkan tim psikiater dari Polda Jatim.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |