Sebenarnya, pihak sekolah sendiri sudah mengusulkan rehab melalui tata kelola sekolah (Takola) Kemendikud.
Namun responnya sangat lambat hingga akhirnya pada 2018 pihaknya langsung mengusulkannya ke Disdikpora.
"Dinas (Disdikpora) sudah menyanggupi (renovasi) tahun 2020," ucap pihak sekolah.
"Sudah dilaporkan juga kondisinya beberapa hari yang lalu sampai ada dari dinas pendidikan yang mensurvey tapi untuk kelanjutannya saya tidak tahu,"
Lebih lanjut, Jaman pun menceritakan kondisi ruangan kelas sekolah yang telah dia kelola sejak menjabat sebagai kepala sekolah itu memang mengenaskan.
Ruangan-ruangan yang berbentuk persegi panjang ini sangat rawan rubuh ketika atap dari ruangan lain juga rubuh.
"Ruangan ini berbentuk persegi panjang jadi kalau satu rubuh atap yang lain akan berdampak juga," terang Jaman.
Ia juga menambahkan kalau lamanya bangunan sekolah itu membuat kayu yang digunakan menyangga atap lauk dan keropos dimakan usia.
"Ini atapnya satu rangkaian tetapi yang paling parah memang yang berada di kelas V, semoga kerusakan segera diperbaiki mengingat sebentar lagi musim hujan takutnya saat hujan akan rubuh risiko untuk anak-anak," sambungnya
Sementara itu, akil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengaku, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga (Disdikpora) untuk segera melakukan perbaikan sekolah sebelum musim penghujan. "Kalau menunggu 2020 akan kelamaan," kata dia, saat dihubungi melalui pesan singkat.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |