Padahal seperti penuturan Fajar, mereka sudah berjalan di pinggir jalan.
Akibatnya, keenam remaja ini terlempar begitu disundul oleh mobil Camry yang dikendarai tersangka DH.
"Teman saya Bagus mental 10-15 meter, saya langsung banting skuter pas lihat teman saya terlempar jauh, abis itu saya samperin si Bagus masih sadar cuma kulit lengan kiri tidak ada sama engkel tidak bisa gerak," kata Fajar.
Lalu, ia dan teman-temannya yang selamat kala itu langsung menghampiri Ammar dan Wisnu. Sebab mereka terlempar lebih jauh.
Saat dilihat, Ammar dan Wisnu sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat dan dinyatakan meninggal dunia.
Bahkan kondisi Ammar sendiri ketika dibawa ke rumah sakit sudah mengelami pendarahan di kepala dan tulang belakangnya sampai geser.
"Dengkulnya robek, sama luka di ujung jari, kalau Wisnu ada luka di kepala dan perut bagian belakang luka," lanjut Fajar.
Namun meski begitu, polisi tak segera menahan tersangka DH di mana hal ini membuat pihak keluarga korban merasa kecewa.
Alan yang merupakan kakak dari salah satu korban tewas, Ammar (18), menduga pertimbangan polisi tidak segera menahan DH karena terkait jabatan penting yang diduduki ibu tersangka.
Source | : | Kompas.com,Wartakota |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |