Grid.ID - Serangan teroris bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) lalu, membuat dada Rudi Suharto (52) sesak.
Rudi, warga Kota Medan, Sumatera Utara itu mengenali sosok teroris yang melakukan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan tersebut.
Saat melihat sosok pelaku bom bunuh diri Mapolrestabes Medan lewat televisi, Rudi teringat akan sosok anaknya.
Ternyata, pelaku bom bunuh diri itu adalah teman anak-anaknya.
Mengutip Kompas.com, Rudi bercerita bahwa pelaku bom bunuh diri itu sering datang ke rumahnya pada 3 bulan terakhir.
"Saya tahulah orangnya. Kenal di jalanlah saya.
"Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhirlah.
Baca Juga: Ditemukan Bom di Lokasi Syuting Film Marvel The Eternals, Angelina Jolie Dievakuasi!
"Dia datangnya siang. Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajianlah," kata Rudi.
Kini, Rudi terpaksa harus menelan kenyataan pahit bahwa ketiga anak yang dibesarkannya, ternyata terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Meski tak tega, Rudi tetap legowo.
Bahkan, Rudi mengantarkan dua anaknya sendiri, Aris (28) dan Fadli (23) ke aparat kepolisian pada Kamis (14/11/2019) malam.
"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian pasti akan dicari lagi.
"Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.
Namun, anak keduanya yang juga diduga terlibat aksi teror, Andri (25), sudah terlanjur kabur dari rumah saat hendak diajak Rudi ke polisi.
Baca Juga: Densus 88 Temukan Buku Ajaran Jihad Saat Geledah Hunian Terduga Teroris di Sukoharjo
"Rencananya mau saya bilangin, tapi lama dia pergi keluar.
"Habis itu tak pulang-pulang," lanjut Rudi, dikutip dari Tribun Medan.
Saat menyerahkan darah dagingnya sendiri ke kepolisian, Rudi tak mampu menahan kesedihannya.
Dari kelima anak yang dibesarkannya, cuma 2 yang tak terlibat aksi terorisme di Mapolrestabes Medan kemarin.
Rudi mengatakan, dirinya memang menyuruh anak-anaknya mengaji.
Namun, ia tak menyangka ketiga anaknya, Aris (28), Andri (25) dan Fadli (23), malah terlibat aksi terorisme.
"Kalau sedih ya sedih lah.
"Bapak kan nyuruh ngaji bagus-bagus, masak kayak gini, kami enggak tahu katanya," ucap Rudi pilu.
Kini, Rudi hanya berharap jika anaknya tak dihukum jika tak terbukti bersalah.
"Kalau salah ya dihukum, kalau tak salah ya jangan dihukumlah," pungkasnya.
Baca Juga: Perankan Sosok Penjahat di James Bond, Rami Malek Ogah Dicap Teroris Karena Berdarah Arab
Diketahui sebelumnya, gubuk kecil milik Rudi dimanfaatkan para pelaku bom bunuh diri, termasuk ketiga anaknya, untuk merakit bom bunuh diri.
Padahal, gubuk tersebut digunakan Rudi untuk mencari nafkah karena menjadi tempatnya menjaga tambak budidaya kepiting dan ikan.
Gubuk itu berjarak 30 km dari kota medan dan berbatasan langsung dengan laut. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |