Rupanya, kemarahan mereka terkait pemberitaan CEO Italian-Thai Development, Premchai Karnasuta, yang dituduh telah memburu dan membunuh black panther yang dilindungi di tempat penangkaran satwa liar Kanchanaburi.
Bersama 3 orang kolega, Premchai ditangkap pada Februari 2018 untuk mengahadapi beberapa tuduhan terkait perburuan ilegal terhadap satwa yang dilindungi.
(Baca juga: Jutaan Hewan Laut Terdampar di Pantai Inggris, Diduga Ini Penyebabnya)
Dikutip Grid.ID dari Coconuts.co, grafiti karya Headache Stencil diasumsikan ingin mengatakan suara pecinta hewan dan binatang itu sendiri tidak akan didengar sebab dibungkam oleh sang miliarder kaya raya.
Sayangnya, kritik lewat karya tersebut telah dihilangkan pada hari Sabtu (3/3/2018).
Pada Minggu (4/3/2018), Headahe Stensil menulis, "Maaf buat kalian yang pengen foto bareng black panther."
Meski belum pasti apakah benar dihapus oleh pihak berwenang, kelompok grafiti tersebut menuduh, "Pejabat telah menghapusnya."
Kasus pembunuhan hewan yang dilindungi telah membuat marah orang seantero Thailand hingga membuat para pelajar menggelar demonstrasi sambil mengenakan topeng black panther.
"Jika kau membungkam suara terlalu sering, hewan-hewan akan punah," ungkap Headache Stencil di Instagram.
Wow, keren banget! Dari karya, turun jadi kritis pedas.(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |