Ketika berusia 28 tahun, orang tua Sagawa pergi, dan Sagawa mulai menyewa pelacur, untuk masuk ke rumahnya dengan maksud untuk menembaknya, tetapi dia ketakutan setiap kali mencoba.
Hal seperti itu berlangsung hingga bertahun-tahun, hingga musim panas 1981, Sagawa yang berusia 32 tahun pindah ke Paris.
Dia meyakinkan teman sekelasnya Rene Hartevelt untuk datang ke tempatnya.
Baca Juga: Sempat Ingin Nikah Muda, Tina Toon Kini Punya Pandangan yang Berbeda
Sagawa memandangnya sebagai dewi tertinggi, dan jika memakannya dia akan memasukkan energi ke dalam tubuhnya.
Saat Hartevelt mulai membaca puisi, Sagawa menyelinap di belakangnya dengan senapan dan menembak lehernya.
Kejutan dan kegembiraan itu membuat Sagawa pingsan.
Begitu Sagawa bangun dia mulai memperkosa mayatnya dan mencoba memakannya dengan giginya.
Namun dia tahu tak sanggup melakukannya, akhirnya dia pergi membeli pisau daging untuk memotong tubuh Hartevelt.
Baca Juga: Tak Pilih Kasih, 7 Bukti Kasih Sayang Tulus Ruben Onsu dan Sarwendah pada Betrand Peto
Dia menghabiskan dua hari memakan tubuh Hartevelt dan mencoba membuang sisanya ke danau, tapi dia tertangkap oleh polisi.
Saat itu ayahnya rela membayar pengacara demi putranya.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |