Grid.ID - Selain kloset duduk, di Indonesia masih banyak rumah dan toilet umum yang menggunakan kloset jongkok.
Toilet duduk maupun jongkok ternyata sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kebiasaan yang salah dalam menggunakan toilet duduk ternyata bisa berpengaruh pada penyebaran bakteri berbahaya ke udara.
Menurut penilitian posisi jongkok saat BAB lebih efektif melancarkan proses BAB.
Ini berkaitan erat dengan kinerja otot dan postur tubuh yang mendukung proses BAB.
Tak hanya itu, toilet duduk ternyata mempunya satu kekurangan lagi.
Dikutip dari News.com.au, tidak menutup toilet duduk ketika menyiramnya akan membuat kuman terbang ke seluruh kamar mandi. Hal ini telah diperingatkan oleh para ahli.
Salah satu tempat yang bisa menjadi tempat mendarat kuman-kuman tersebut adalah sikat gigi Anda, yang akan berakhir di dalam mulut Anda.
Ini disebut 'efek aerosol', realtor.com mengungkapkan.
"Anda mendapatkan semprotan yang baik dari area toilet," Charles P. Gerba, seorang profesor mikrobiologi di Universitas Arizona mengatakan hal itu.
Baca Juga: Bina Rumah Tangga Selama 9 Tahun, Sang Istri Minta Cerai karena Tak Ingin Dipoligami, Tilik Sudut Hunian Milik Artis 90an Ini yang Paling Disorot Warganet
Jenis bakteri yang paling umum ditemukan di kamar mandi adalah jenis bakteri jahat seperti E.coli, streptococcus dan salmonella, yang dapat memicu serangan keracunan makanan.
Rata-rata orang menyiram toilet sebanyak lima hingga enam kali setiap hari, yang menambahkan jumlah hingga hampir 2.000 flush (siraman) per tahun.
Jadi, setiap kali Anda menyiram, "Aerosol dibuat karena aliran air ke dalam toilet," Jason Tetro, seorang ilmuwan tamu di Universitas Guelph dan penulis The Germ Files: The Surprising Way Microbes Can Improve Health and Life (and How to Protect Yourself From the Bad Ones), menambahkan.
"Ketika ini terjadi, setiap mikroba yang disimpan di toilet tersebut dapat dikirm ke lingkungan sekitarnya."
Leeds Teaching Hospital mengungkapkan pada penelitian sebelumnya bahwa bakteri dapat terbang 10 inci (25 cm) ke udara.
Pada tahun 2012, para peneliti dari Universitas Leeds menguji udara di atas toilet dan menemukan bahwa kuman tertentu yang disebut C.difficile (yang menyebabkan bakteri ganas dan muntah) dapat terbang hingga 10 inci (25 cm) di atas toilet setiap kali toilet disiram tanpa menutupnya.
Dicatat juga bahwa kuman-kuman juga terlihat di sekeliling toilet dan bahkan ketika tidak ada yang menggunakan toilet.
Jadi, pada dasarnya, toilet terbuka yang tidak digunakan masih bisa menyebarkan bakteri.
Baca Juga: Hamil Anak Kembar, Ibu ini Konsumsi Narkoba Hingga Sebabkan Bayinya Lahir dengan Kondisi Mengenaskan
Studi lain dari University of Oklahoma dengan metode yang sama menyimpulkan bahwa tutup toilet dapat berkontribusi dalam penularan penyakit menular.
Terlebih lagi, Business Insider mencatat bahwa sebuah studi tahun 1975 menemukan bahwa apa pun yang Anda masukkan ke toilet dapat bertahan lama setelah Anda menyiram, seperti halnya toilet dapat menyebarkan mikroba berbahaya saat menempati benda dan permukaan lain di kamar mandi.
Untuk itu, penting bagi kita untuk menutup toilet sebelum menyiramnya.
Selain menutup toilet, ada cara lain untuk mengurangi risiko kuman toilet menempel pada tubuh dan peralatan mandi.
Baca Juga: Dinikahi Pilot dengan Gaji Melebihi Presiden, Iis Dahlia Pernah Gertak Suami Hingga Hampir Bercerai
Profesor Gerba menyarankan untuk memindahkan sikat gigi Anda setidaknya 3 kaki (91 cm) dari kolset.
Selain itu, perlu juga menggunakan pembersih toilet 'drop-in' untuk memastikan toilet tetap sebersih dan sesegar mungkin. (*)
Artikel ini telah tayang di iDEA Online dengan judul Terkuak Fakta Mengejutkan dari Toilet Duduk, Tanpa Disadari Bakteri Jahat Dapat Terbang Sejauh 10 Inci Jika Lakukan Hal Ini
Source | : | idea online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |