Grid.ID - Siang itu, Vani (27) dibuat pusing karena deadline pekerjaannya.
Wajah yang biasanya ceria kini tampak kusut dan tidak bersemangat.
Akan tetapi, wajah kusut itu tiba-tiba berubah berseri saat melihat notifikasi internet banking di smartphone-nya.
Rupanya perempuan yang bekerja sebagai features writer di sebuah majalah di Jakarta itu baru saja menerima gaji bulanannya.
Vani bercerita, biasanya hampir setengah dari gaji yang berkisar Rp 6 juta setiap bulan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pertama, dipakai buat kebutuhan primer, seperti bayar kos, cicilan kartu kredit, listrik, makan, minum kopi, biaya pulsa, biaya transportasi, juga belanja kebutuhan bulanan,” ucapnya, Minggu (6/10/2019).
Soal belanja makeup, baju, skincare, hangout bareng teman, hingga menonton film dan konser idola, Vani biasanya menganggarkan 20 persen gajinya.
Firdha (25), juga punya cerita serupa. Dia mengatakan, hampir 50 persen dari pendapatannya sebulan dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Biasanya uang habis untuk makan, transport, beli makeup, jalan-jalan, dan beli koleksi yang lagi pengin dibeli,” papar perempuan asal Bandung ini.
Tak berbeda jauh, Mico (28) mengungkapkan, dari gajinya yang berkisar Rp 4,5–5 juta per bulan sebagai content marketing, 30-40 persennya digunakan untuk kebutuhan rutin.
“Buat kulineran, nonton film di bioskop, biaya internetan, transportasi, dan keperluan untuk olahraga,” ujarnya, Senin (8/10/2019).
Rupanya banyak generasi milenial lain yang punya nasib sama dengan ketiga orang tersebut.
Studi berjudul Indonesia Millennial Report 2019 mengungkapkan, 51,1 persen pendapatan generasi milenial dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan rutin bulanan, termasuk hiburan, cicilan hutang, investasi, hingga biaya berlangganan internet.
Untuk urusan menabung, masih menurut penelitian tersebut, rata-rata generasi yang lahir antara tahun 1980-1997 ini menyisihkan 10,7 persen dari total pendapatan ke tabungan.
Contohnya, Vani yang menyisihkan 15-20 persen pendapatannya untuk ditabung.
“Kalau dapat uang freelance, 100 persen saya tabung,” papar perempuan berambut pendek sebahu ini.
Sementara itu, Firdha mengaku, setelah semua kebutuhannya terpenuhi barulah sisa uang disisihkan ke dalam tabungan.
“Jika ada sisa uang diusahakan sebulan sekali menabung, walaupun jumlahnya tidak banyak. Usahain banget bisa 30 persen,” cerita Firdha, Sabtu (6/10/2019).
Sebaliknya, Mico mengaku, kini sudah bisa menyisihkan setengah dari pendapatannya tanpa kendala berarti.
Soalnya, saat ini dia tidak lagi memiliki kewajiban membayar cicilan setiap bulan.
Menariknya, tak hanya disimpan dalam jangka panjang, milenial juga menabung untuk dibelanjakan kembali.
Misalnya, untuk hiburan, berlibur, atau hobi.
Vani pun mengakui hal itu. Tak jarang dia harus merogoh tabungannya demi bertemu sang idola yang tiba-tiba mengadakan konser di Jakarta.
“Kadang tiba-tiba bintang idola yang saya suka datang konser. Biasanya penjualan tiketnya itu cepat banget setelah pengumuman. Jadi, saya pakai tabungan buat beli tiket,” cerita Vani.
Sama-sama penggemar K-Pop, Firdha juga sering menggunakan tabungannya untuk liburan atau membeli tiket konser dan merchandise idolanya.
Namun terkadang, menyisihkan pendapatan untuk ditabung tak semudah yang terlihat.
Ada saja kejadian yang membuat tabungan mereka terpakai.
Firdha, yang bekerja sebagai sekretaris, pun membenarkan hal itu.
Alih-alih ditabung, pendapatannya sering terpakai untuk memenuhi keinginan belanja yang sering muncul saat sedang jalan-jalan di mall.
Sementara itu, Vani mengatakan, uang tabungannya sering terpakai untuk kebutuhan darurat.
Apalagi, saat sakit atau mendapat tugas liputan ke luar kota atau luar negeri, yang mengharuskan dirinya menggunakan tabungan untuk uang tambahan.
Sayangnya, meski sudah rutin menabung, 48 persen milenial justru mengaku tidak mengetahui jumlah tabungan mereka secara pasti, seperti diungkapkan Northwestern Mutual’s 2019 Planning & Progress Study.
Padahal, penting untuk memahami seberapa besar tabungan yang dimiliki, sehingga milenial bisa mengetahui apakah jumlah itu sudah ideal.
Ya, dengan mengetahui jumlah tabungan ideal, milenial dapat memiliki keuangan stabil dan bisa menikmati masa pensiun dengan nyaman.
Nah, dengan kebiasaan menabung seperti itu, berapa nilai ideal tabungan yang seharusnya dimiliki generasi milenial?
Menurut Fidelity Investment, meskipun besar tabungan ideal setiap orang berbeda, ada panduan menabung yang bisa diterapkan semua orang.
Di usia 30 tahun, setidaknya jumlah tabungan yang milenial punya setara dengan total gaji selama satu tahun.
Jika dalam setahun menghasilkan Rp 70 juta, maka jumlah uang tabungan juga harus Rp 70 juta.
Memasuki usia 35 tahun, ada baiknya jumlah tabungan yang dimiliki bertambah dua kali lipat atau mencapai dua kali dari total gaji selama satu tahun.
Lalu, saat usia 40 tahun, jumlah tabungan idealnya mencapai tiga kali lipat dari total gaji dalam satu tahun. Begitu seterusnya.
Cara menabung yang bisa dipakai pun beragam, tinggal disesuaikan dengan kebiasaan dan kemampuan. Biar lebih aman dan mudah, milenial bisa memanfaatkan beragam jenis tabungan di bank.
Misalnya, membuat rekening yang otomatis mendebitkan dana untuk ditabung per bulan.
Melansir artikel di nabungdibank.id, Senin (16/9/2019), dengan tabungan ini milenial tak perlu takut lupa menyisihkan uang setiap bulannya karena dana akan langsung terpotong dan masuk ke tabungan.
Jika ingin mengunci tabungan agar tidak terpakai, milenial dapat memilih rekening tabungan berjangka, seperti deposito.
Pilihan lainnya, bisa dengan memisahkan rekening tabungan dan rekening yang dipakai sehari-hari.
Menabung di bank lebih aman karena dana simpanan nasabah mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Lembaga independen ini pun turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
Bentuk simpanan yang dijamin, yakni tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya yang setara.
Adapun LPS dapat menjamin simpanan nasabah bank dengan nilai maksimal Rp 2 miliar.
Selain itu, LPS juga membagikan informasi mengenai tips-tips seputar dunia keuangan dan perbankan lewat website www.nabungdibank.id.
Dengan mengetahui jumlah tabungan ideal dan cara menabung efektif, diharapkan generasi milenial dapat memiliki masa depan finansial lebih baik.
(Anissa Dea Widiarini)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | None |
Editor | : | Dianita Anggraeni |