Azura pun ternyata pernah ditangkap karena menjual tas Hermes palsu pada seorng pembeli dari LA yang diidentifikasi sebagai Sophia.
Sophia mengklaim bahwa dia telah membayar lebih dari 86.000 US Dollar atau Rp 1,2 miliar untuk barang dari koleksi pribadi Azura yang katanya pada saat itu butuh uang untuk mendanai badan amal.
Azura juga sempat dilaporkan Wellfine Properties, mantan pemilik apartemen yang ditinggalinya karena tidak membayar tagihan sebesar 460.000 Dollar Hong Kong atau Rp 826 juta untuk uang sewa dan biaya lainnya.
Masih banyak korban lainnya, seperti asisten rumah tangga yang bekerja untuknya, pembersih karpet hingga penjual di toko bunga turut mengatakan Azura memiliki hutang pada mereka.
Sementara itu, dalam sebuah ulasan anonim di situs web Scamion.com, ada yang mengklaim Azura bukan nama sebenarnya.
"Nama aslinya adalah Enjang Widhi Palupi, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 27 Oktober 1978," tulis ulasan tersebut.
"Jelas bahwa Azura Mangunhardjono, orang kelas bawah dari Indonesia, berhasil memanipulasi, menipu (dan) melukai tidak hanya orang-orang di Hong Kong, tetapi juga di London, Paris, Milan, Singapura, Jakarta, LA dan NYC," tulis ulasan lain.
Kendati belum dapat dijelaskan dengan pasti, Azura sempat membantah semua tudingan yang dialamatkan padanya dalam sebuah wancara melalui video call dengan Post Magazine bulan September 2019 kemarin.
Dalam wawancara itu, Azura juga mengaku tengah hamil anak kembar yang kini menginjak usia kandungan 5 bulan. (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Next Shark,Post Magazine |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |