Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Seorang wanita yang diketahui berasal dari Indonesia, Azura Luna Mangunhardjono (diduga bukan nama asli) sedang jadi perhatian publik.
Hal itu karena adanya dugaan penipuan besar-besaran yang dilakukannya selama tinggal di beberapa negara seperti Hong Kong, Prancis, Amerika Serikat hingga Italia.
Semua mulai terbongkar setelah banyak orang mengaku sebagai korban dari aksi penipuan Azura, baik itu mantan suami, mantan kekasih hingga orang yang pernah bersosialisasi dengannya.
Dikutip Grid.ID dari laman Post Magazine pada Senin (9/12/2019), Azura selalu memperkenalkan dirinya sebagai salah satu putri bangsawan Indonesia.
Katanya, ia masuk diantara 10 orang terkaya di Indonesia dengan warisan capai Rp 42 Triliun yang sebagian berbentuk kapal pesiar dan perkebunan.
Di hadapan Jason, pria yang pernah dikencaninya, Azura mengaku kerap berkeliling dunia dengan jet pribadi dan miliki uang saku sebesar 150.000 US Dollar atau setara dengan Rp 2,103 milyar.
Tak hanya itu, Azura meyakinkan Jason bahwa ibunya membantu Bill Clinton menjadi Presiden Amerika Serikat.
"Kami bertukar nomor telepon, saya terbang ke Beijing, Seoul, Tokyo, dan selama seminggu, kami saling berkirim pesan," uacap Jason mengenang pertemuan pertamanya dengan Azura.
"Dia genit, mengirim foto dan berkata saya harus datang menemuinya di Hong Kong. Saya berpikir, 'Wow, saya belum pernah bertemu orang seperti ini'. Jadi saya mengubah penerbangan pulang saya dan kembali ke Hong Kong," tandasnya.
Jason yang berprofesi sebagai pakar teknologi dari New York itu menilai pertemuan pertamanya dengan Azura yang terjadi pada tanggal 15 Oktober 2018 tersebut sebagai awal jebakan.
Mantan kekasihnya yang lain pun, Robert (59), menceritakan kisah serupa tentang Azura.
Namun kali ini, Azura sesumbar mengenai pendidikannya dan teman-teman yang ia kenal di Harvard dan Brown.
Bahkan Robert terang-terangan mengatakan jika Azura adalah penipu ulung, "Azura adalah seorang (penipu) profesional".
Selain Robert dan Jason, ada satu wanita yang turut membongkar kelakuan buruk Azura.
Wanita bernama Diane itu mengaku sudah kenal dengannya sejak tahun 2003.
Ia kenal melalui mantan suami terakhir Azura, seorang pengusaha hotel, Brad Kirk.
Dijelaskan Diane jika kemungkinan temannya itu berubah jadi penipu karena tergiur kekayaan para sosialita di Hong Kong.
Ya, mengutip laman Nextshark, Azura bahkan dijuluki sebagai penipu paling terampil di Hong Kong.
"Dia bertemu orang-orang Hong Kong, melihat jumlah kekayaan mereka dan tampaknya tergiur karenanya," kata Diane.
Pertemanannya dengan Azura itu rupanya membawa dampak buruk akan reputasinya.
Oleh sebab itu, Diane memutuskan untuk menjauh dan memutus kontak dengan Azura empat tahun silam.
Beberapa waktu lalu saat ia tak sengaja bertemu Robert, Diane baru menyari jika Azura menipu pria tersebut cukup banyak.
Bagaimana tidak, Robert rupanya pernah mengirimkan Azura uang sebesar 150.000 US Dollar atau sekitar Rp 2,103 milyar untuk membiayai ayahnya yang sakit pada akhir 2017 silam.
Robert juga mentransfer 30.000 US Dollar atau Rp 420 juta untuk sumbangan amal yang tak pernah ada hingga memberi Azura American Express black card.
Sebuah kartu kredit terbitan bank American Express Centurion Bank dan American Express Bank, kartu paling elit yang hanya bisa dimiliki orang-orang dengan kekayaan fantastis.
Karena hal tersebut, Diane dan Robert coba melacak keberadaan Azura lewat Ripoff Report, sebuah situs web yang memungkinkan pengguna untuk melaporkan penipuan atau mengeluhkan sesuatu secara anonim tentang perusahaan atau individu.
Laporan yang dituliskan di situs web tersebut pada bulan Desember 2018 lalu itu pun menggambarkan Azura sebagai salah satu penipu terbesar di Hong Kong.
Dari laporan di web tersebut, terkuaklah kemudian satu persatu penipuan yang pernah dijalankan Azura.
Termasuk menjual cincin berlian palsu dan tidur dengan pembeli laki-laki demi menyakinkannya untuk membeli.
Azura pun ternyata pernah ditangkap karena menjual tas Hermes palsu pada seorng pembeli dari LA yang diidentifikasi sebagai Sophia.
Sophia mengklaim bahwa dia telah membayar lebih dari 86.000 US Dollar atau Rp 1,2 miliar untuk barang dari koleksi pribadi Azura yang katanya pada saat itu butuh uang untuk mendanai badan amal.
Azura juga sempat dilaporkan Wellfine Properties, mantan pemilik apartemen yang ditinggalinya karena tidak membayar tagihan sebesar 460.000 Dollar Hong Kong atau Rp 826 juta untuk uang sewa dan biaya lainnya.
Masih banyak korban lainnya, seperti asisten rumah tangga yang bekerja untuknya, pembersih karpet hingga penjual di toko bunga turut mengatakan Azura memiliki hutang pada mereka.
Sementara itu, dalam sebuah ulasan anonim di situs web Scamion.com, ada yang mengklaim Azura bukan nama sebenarnya.
"Nama aslinya adalah Enjang Widhi Palupi, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 27 Oktober 1978," tulis ulasan tersebut.
"Jelas bahwa Azura Mangunhardjono, orang kelas bawah dari Indonesia, berhasil memanipulasi, menipu (dan) melukai tidak hanya orang-orang di Hong Kong, tetapi juga di London, Paris, Milan, Singapura, Jakarta, LA dan NYC," tulis ulasan lain.
Kendati belum dapat dijelaskan dengan pasti, Azura sempat membantah semua tudingan yang dialamatkan padanya dalam sebuah wancara melalui video call dengan Post Magazine bulan September 2019 kemarin.
Dalam wawancara itu, Azura juga mengaku tengah hamil anak kembar yang kini menginjak usia kandungan 5 bulan. (*)
Source | : | Next Shark,Post Magazine |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |