Menoleh Terlalu Cepat Saat Bikin Teh di Dapur, Remaja di Inggris Ini Terjatuh Lalu Tewas 8 Hari Kemudian

Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari

Grid.ID - Nasib malang menimpa seorang calon perwira tentara Inggris yang masih berumur 17 tahun.

Pasalnya ia harus meregang nyawa hanya karena terlalu cepat menoleh saat sedang membuat teh di dapur.

Melansir dari Metro, peristiwa ini terjadi pada 3 April 2019.

Baca Juga: Terbakar Api Cemburu, Suami di Pamulang Ayunkan Golok ke Wajah Istri hingga Tewas!

Remaja bernama Ben Littlewood asal Manchester ini ditemukan ibunya sudah tergeletak tak sadarkan diri di dapur rumahnya.

Sang ibu, Vicki Brocklehurst, merasa ada yang tidak beres saat Ben tidak mengangkat teleponnya setelah ia menemukan panggilan tak terjawab dari putranya tersebut.

Vicki lalu langsung meminta izin untuk segera pulang karena mengkhawatirkan anaknya.

Baca Juga: Mahasiswi Universitas Bengkulu Tewas dan Terkubur di Belakang Kamar Kosnya, Penjaga Kos Tiba-tiba Hilang Sehari Sebelum Korban Ditemukan

Namun firasat seorang ibu memang tidak bisa dibohongi, Ben ia temukan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tak perlu waktu lama, Vicki langsung menelpon paramedis untuk menyembuhkan putranya.

Saat melakukan CT Scan di Rumah Sakit Tameside, tidak ditemukan masalah pada otak Ben.

Baca Juga: Hilang Selama 3 Hari, Bocah SD di Kalimantan Tengah Ditemukan Tewas Tanpa Kepala Usai Dimutilasi oleh Tetangganya Sendiri!

Namun pada 7 April 2019, dokter menemukan bahwa pemuda tersebut menderita ischaemic stroke.

Ben akhirnya meninggal dunia usai 8 hari dirawat di rumah sakit.

Hal ini disebabkan karena saat ia menoleh terlalu cepat, pembuluh arterinya sobek dan mengirim gumpalan darah ke otaknya.

Tidak ada yang menyangka bahwa Ben akan menderita penyakit serius ini, karena Ben tampak sehat dan ceria.

Baca Juga: Jerit Tangis Imelda Saat Buka Jerat Tali Leher Putranya Ternyata Sia-sia, Anak Kesayangannya Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Usai Ditinggal Sang Istri

Bahkan tutornya pun mengatakan bahwa Ben adalah siswa yang sehat dan fit, serta tidak suka merokok dan mabuk-mabukan.

Vicki sebagai ibu pun melihat anaknya adalah seorang yang hangat dan ceria pada siapapun, ia juga seorang yang berhati besar.

"Ia orang yang berkarakter, sedikit ceroboh tapi ia memiliki hati yang besar dan suka menolong," kenang Vicki.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Medan: Bocah 7 Tahun Tewas Kesenggol Truk, Kaki dan Perut Sobek, Warga Kepung Sang Pengemudi

Para dokter yang menangani Ben pun merasa kasus ini sangat unik.

Dr. Shiva Koteeswaran, dokter yang melakukan CT scan pada Ben tidak pernah berhadapan dengan kasus seperti ini selama 12 tahun bekerja.

Dr. Christopher Douglass, seorang neurologis dari Rumah Sakit Salford Royal mengatakan bahwa kasus stroke akibat penggumpalan darah umum ditemukan pada orang muda.

Baca Juga: Ramai Pemberitaan soal Pramugari Garuda, Ternyata Beginilah Fakta Menjadi Pramugari Perlu Lewati Proses Rumit Ini, Yakin Anda Mau?

Coroner Chris Morris mengatakan, "Ben adalah sosok anak, cucu, saudara, dan keponakan yang sangat dicintai. Ia juga adalah anak muda yang baik dan ramah."

(*)

PROMOTED CONTENT