Namun, ayahnya berkata ia tak punya uang untuk merawatnya.
Bagi komunitas Rohingya, pernikahan anak memang sudah biasa dilakukan.
Bahkan Fatima yang masih kecil belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan calon suaminya.
Fatima mengatakan, "Mereka tidak bertanya kepada saya dan saya tidak mengatakan apapun, tapi semua keputusan yang mereka buat harus saya ikuti, saya tidak bisa melawannya, saya tidak bisa mengatakan tidak."
Fatima merasa putus asa di hari pernikahannya.
Dia akan dikawal dari rumahnya ke tempat calon suami untuk upacara tersebut.
Dia akan tinggal bersama mereka selama sisa hidupnya, dan mengurus keluarga sang suami.
"Saya merasa sangat sedih. Bagaimana bisa saya pergi ke rumah orang lain dan menjalani hidup saya? Saya akan merindukan keluarga saya," tambahnya. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |