Tinggal terpisah dari kedua orangtuanya sejak remaja, Tiffany akhirnya memutuskan untuk fokus pada kariernya sebagai penyanyi.
Di bawah naungan SM Entertainment, ia debut sebagai anggota grup Girls Generation atau SNSD.
Sejak itu, Tiffanny banting tulang mengumpulkan pundi-pundi pendapatan untuk membayar utang ayah, hingga rasa lelah menghampirinya.
"Aku bekerja 340 hari setahun, 365 hari setahun. Selama 8 tahun berturut-turut, aku pikir aku harus beristirahat."
"Aku tidak pernah istirahat selama hampir 10 tahun, jadi aku ingin memiliki keinginan besar untuk menghabiskan waktu bersama saudara perempuanku," kata dia dikutip dari news.nate, Kamis (12/12/2019).
Mendengar kisah Tiffany, banyak penggemar yang turut menaruh simpati padanya.
"Ia sudah membayar utang ayahnya di usia 15 tahun. Aku tidak terpikir ia memiliki kisah sulit di balik senyum cerianya," ujar seorang netizen.
"Ia memiliki kehidupan yang cukup sulit, ibunya meninggal di usia 14 tahun, pindah ke Korea pada 2004 ketika 16 tahun, membayar utang ayahnya," kata fans lain.
Kini, keluarga Tiffany telah terbebas dari utang.
Setelah keluar dari SM Entertainment, pelantun Lion Heart ini memutuskan untuk kembali ke Amerika Serikat.
Di sana, ia debut sebagai penyanyi solo dengan merilis album Magnetic Moon. (*)
Source | : | Netizenbuzz,news.nate.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nurul Nareswari |