Dalam pesta tersebut, Azura mengumbar harta kekayaan, sehingga korban terbuai dan dengan mudah ditipunya.
Baca Juga: Band Slank Jadi Buron Masyarakat Karena Bungkam Tentang Pelemahan KPK
“Ya pernah minjam uang, tapi memang cara caranya sudah gitu sih, bikin pesta-pesta, gitu. Undang-undang, ya gitulah cara caranya ya,” ucap L.
Azura pun kerap mengaku mewarisi harta yang melimpah dari seorang ibu yang kaya raya.
Ia bahkan mengaku memiliki rumah belasan kamar di luar negeri.
“Tapi kami cek semua tidak benar. Kalau kami balikin, dia kayak gelagapan sendiri,” ujar L.
Azura pun sempat meminta diangkat sebagai anak oleh L dan suami pada tahun 2002 lantaran mengaku tak punya ayah.
L menduga alasannya agar bisa didukung dalam segi ekonomi, sehingga niat buruk itu terbaca dan menolak mengangkat Azura sebagai anak.
Namun, L tetap mengizinkan Azura menggunakan alamatnya yang berada di perumahan Kemang, jakarta Selatan untuk dimasukkan sebagai data domisili dalam KTP.
Meski begitu, Azura tidak pernah sekali pun menginap di rumah L dan hanya lima kali singgah sebelum akhirnya pergi ke Hong Kong.
Kepada L, Azura kerap berbohong soal tempat kelahirannya.
”Dia bilang lahir di Jerman, Amerika, di Banyumas. Ngomongnya enggak konsisten, dari situ kan saya bisa lihat,” kata L.
Hingga artikel ini dibuat, belum ada keterangan lebih lanjut terkait penangkapan Azura Luna.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.id,Post Magazine |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |