(BACA : Pesan Pilu di Balik Ratusan Boneka Teddy Bear di Tangga Gedung Konser Berlin Jerman)
Keluarga Asadullah pindah ke Kabul.
Keluarga itu sekarang tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana bersama pemilik tanah.
Tapi di tempat tingal yang baru, 'Donald Trump' tampaknya juga tak disukai.
Para tetangga kontrakan bahkan meminta agar pemilik tanah mengusir keluarga Asadullah.
Sedangkan tetangga lain menduga Asadullah menamai anaknya Donald Trump agar bisa mencari suaka ke Amerika.
(BACA : Seorang Dokter Ditikam Hingga Tewas di Ruang Pemeriksaan oleh Keluarga Pasiennya Sendiri)
Tapi Asadullah Poya menegaskan bahwa ia tidak ingin meninggalkan Afganistan.
Pria itu juga mengatakan bahwa ia tidak pernah menginginkan anaknya menjadi bahan perbincangan.
Nama Donald Trump mulai tersebar di Afganistan, setelah Asadullah mendaftarkan nama anaknya di distrik setempat.
Rupanya seorang pejabat pemerintah daerah memasang kartu identitas anak laki-laki itu di Facebook.
Akibatnya, kisah bayi 'Donald Trump' jadi viral di negeri itu.
(BACA : Setelah Alami Kecelakaan Karena Ulah Sang Pacar, Wajah dan Tubuh Wanita Ini Berubah Drastis)
Asadullah dan istrinya bahkan menerima komentar dan ancaman pembunuhan dari netizen.
Meski mengalami kesulitan hidup akibat memberi nama anaknya Donald Trump, Asadullah rupanya memiliki mimpi terpendam.
Ia berkata, "Saya ingin bertemu dengannya dan berbicara dengannya dan memberi tahu dia agar membawa perdamaian dan stabilitas bagi Afghanistan, dia adalah presiden. Dia bisa melakukannya."
Walau pengalaman pahit akibat menamai anaknya mirip nama presiden Amerika, Asadullah bahkan berencana untuk menamai anak keempatnya dengan Ivanka Trump.(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |