253 wanita dimasukkan ke dalam kelompok kontrol, sementara 255 wanita lainnya dikelompokkan ke dalam kategori latihan.
Mereka yang tergabung dalam kelompok latihan diberi program latihan aerobik moderat selama kehamilan, yang rutin diikuti sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Para peneliti kemudian menganalisis sejumlah faktor terhadap wanita yang melahirkan, meliputi durasi tahap persalinan, cara melahirkan, penambahan berat badan ibu, dan berat bayi.
(BACA: Tips untuk Ibu Millennials dalam Mengasuh Anak Remaja dari Sarah Sechan, Simak yuk!)
Dilansir Grid.ID dari independent, para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa ibu hamil yang rutin mengikuti kelas aerobik selama kehamilan mereka cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu saat persalinan.
Sedangkan kelompok wanita kontrol cenderung melahirkan bayi dengan berat yang lebih besar dibandingkan bayi yang dilahirkan wanita dalam kelompok latihan.
Saat berolahraga selama kehamilan bisa membantu ibu mengembalikan kebugarannya, sehingga mempercepat dan memudahkan proses persalinan.
Disamping manfaat tersebut, berolahraga selama kehamilan juga mampu meningkatkan asupan nutrisi dan oksigen untuk perkembangan janin, membantu bayi mengembangkan jantung yang sehat, meningkatkan kemampuan otak bayi, dan melahirkan bayi yang ringan dan ramping (BMI rendah).
Yuk ganti kebiasaan lama kamu dengan rutin berolahraga baik saat sedang hamil atau tidak sedang hamil untuk hidup yang lebih sehat. (*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |