“Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG, yang dikutip dari Nakita.ID.
(4 Mitos Tentang Wanita yang Merokok Selama Masa Kehamilan)
3. Gagal napas akut
Setelah persalinan, ibu hamil juga beresiko mengalami kegagalan napas akut yang menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil.
Gagal napas ditandai dengan sesak napas secara tiba tiba akibat embolisme paru atau pembekuan darah yang terjadi secara mendadak.
Jika tidak ditanggulangi dengan baik oleh tim medis, gagal napas ini bisa membahayakan nyawa ibu hamil.
4. Preeklamsia
Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi.
Menurut Dr. Maurize Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine, preeklamsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin.
Jika tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang.
Kejang dapat merusak organ vital ibu hamil dan dapat menyebabkan koma, kerusakan otak, hingga kematian.
Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah tinggi.
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya