Laporan Wartawan Grid.ID, Fabia Nurmauli Rosales
Grid.ID - Syah Rian harus mendapakan perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Sejati, Jalan Jenderal AH Nasution, Kota medan karena kecanduan game online.
Pria berumur 23 tahun itu harus berada di ICU selama 3 hari lamanya dan saat ini kondisinya berangsur pulih.
Dilansir dari TribunMedan.com pada Senin (30/12/2019), pria tersebut mengaku kapok kecanduan game online.
Syah Rian mengaku kecanduan game online Free Fire dan Mobile Legend.
Saat ini mata pria tersebut masih merah dan tubuhnya masih diinfus.
"Kondisi tubuh lemas. Saya sudah tiga hari di sini. Ini akibat kecanduan bermain game online," ujar Syah Rian yang dikutip Grid.ID dari TribunMedan.com.
Ia tak mengetahui penyakit apa yang dia derita, namun dokter menjelaskan padanya bahwa ada syaraf yang harus diobati tapi tidak tahu persisnya apa.
Pria berumur 23 tahun itu mengaku mulai mengenal dan mencintai game online sejak dirinya duduk di bangku SMP.
Ibunya, mengatakan bahwa anaknya awalnya dibawa temen-temannya ke klinik di Sumbul, saat alami kejang-kejang lalu di rujuk ke Rumah Sakit Mitra Sejati untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Yang kami tau, Rian dibawa temen-temannya ke klinik di Sumbul karena kejang-kejang saat bekerja," ujar Netty saudara Rian pada Jumat (27/12/2019) yang dikutip dari TribunMedan.com.
Perilaku Rian akan kecintaannya terhadap game online yang membuatnya kecanduan itu kerap kali dilarang dan diingatkan oleh kakak dan ibunya, namun pria berumur 23 tahun itu tetap saja bermain game online.
"Sudah sering juga kita bilangin, tapi dia ngga mau dengar. Ginilah jadinya," terang Arwin kakak Ryan yang dikutip dari TribunMedan.com.
Baca Juga: Tips WA: Tanpa Ketahuan Pemiliknya, Simak Trik Melihat Status WhatsApp Teman Secara Diam-diam
Rian kini kapok atas kecintaannya yang membuat ia kecanduan game online dan memberikan pesan pada semua masyarakat yang bermain game online untuk membatasi saat bermain game, agar kejadian yang terjadi pada dirinya tidak terulang lagi.
"Teman-teman, bermain game online harus dibatasi.
Jangan sampai seperti saya, lupa waktu jadi harus dirawat di ICU, disuruh minum obat dan lainnya," terang Rian.
Kecanduan game online nampaknya memang kerap menjadi hal yang perlu dikhawatirkan.
Pasalnya tidak hanya membahayakan fisik, kecanduan game juga dapat menganggu kesehatan psikis.
Dilansir dari kompas.com, puluhan pelajar alami kecanduan game online dan diobati di rumah sakit jiwa Solo.
Pasien anak kecanduan game online di RSJD Kota Surakarta rata-rata mereka yang duduk di bangku SD hingga SMA kelas 1.
"Akhir-akhir ini ada peningkatan (pasien anak kecanduan game online). Meskipun kadang datang tidak ada keluhan dengan kecanduan game, tidak. Ada yang tidak mau sekolah, tidak mau makan. Pada akhirnya disebabkan karena game itu," kata Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD Dr Arif Zainudin Kota Surakarta Aliyah Himawati di Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (17/10/2019), yang dikutip dari kompas.com.
Menurutnya jumlah pasien kecanduan game online akhir-akhir ini meningkat.
Pada tahun ajaran baru kemarin, sekitar 35 anak dengan kecanduan game online menjalani pengobatan di RSJD Kota Surakarta.
Aliyah mengatakan mereka rata-rata kecanduan game online ekstrem, bahkan dua diantaranya harus menjalani rawat inap, dan yang lainnya menjalani rawat jalan.
Untuk penangannya sendiri setiap pasian berbeda, tergantung jenis gejala yang dialami oleh sang anak.
Aliyah juga menuturkan bahwa anak yang kecanduan game dapat diketahui dengan ciri-ciri setiap hari selalu memegang ponsel, tidak bisa melaksanakan tugasnya, suka membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar dan mudah emosi.
Ia menghimbau agar penggunaan gadged harus diabatasi agar anak tidak kecanduan game online yang dapat merugikannya.
(*)
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Fabia Nurmauli Rosales |
Editor | : | Nurul Nareswari |