Laporan Wartawan Grid.ID, Novia tri Astuti
Grid.ID - Mayor Jenderal Qasem Soleimani atau Ghasem Soleimani adalah perwira militer senior Iran dalam Pasukan Pengawal Revolusi Islam.
Jenderal Qasem Soleimani disebut-sebut menjadi tokoh paling berpengaruh di negara Iran.
Jenderal Qasem Soleimani bahkan dianggap sebagai pahlawan yang berkarismatik, gagah, pemberani serta dicintai oleh pasukan Iran.
Namun serangan udara dari Amerika Serikat di bandara Internasional Baghdad pada Jumat (3/1/2020) dini hari tengah menjadi sorotan dunia.
Pasalnya serangan rudal yang diarahkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah menewaskan jendral ternama asal Iran tersebut.
Serangan yang dilakukan Donald Trump ini mendapatkan banyak reaksi dari berbagai negara di dunia.
Menggambarkan ketegangan yang tengah terjadi di antara Amerika Serikat dan Iran atas serangan tersebut.
Baca Juga: Rugi Ratusan Juta Akibat Bencana Banjir, Rian D'Masiv Berencana Pindah Rumah!
Banyak warganet dari berbagai belahan dunia menyebutkan bahwa kematian yang menimpa Jenderal Qasem Soleimanai akan memicu perang dunia ketiga.
"World War 3" dan tagar WWIII tengah ramai diperbincangkan dan menggema di media sosial Twitter.
Bahkan hingga kini kata "World War 3" telah diperbincangkan sebanyak 95,5 ribu kali twitt serta 442 ribu twit untuk tagar WWIII, kutip Grid.ID dari kompas pada Sabtu (4/1/2020).
Baca Juga: Dampak Banjir, Rian D’Masiv Rugi Ratusan Juta!
Melansir dari Serambinews, serangan ini akan kembali dilakukan untuk melakukan blasan.
"Setiap serangan terhadap kami bakal dibalas dengan waktu, tempat, dan cara yang kami tentukan. Kami meminta Teheran menghentikan aktivitas jahat mereka," ungkap Menteri Pertahanan Mark Esper.
Sementara itu menilik lebih jauh mengenai sosok Jendral asal Iran, inilah fakta Jenderal Qasem Soleimani.
1. Anak Petani Miskin
Melansir Kompas yang besumber dari Aljazeera, Jenderal Qasem Soleimani berasal dari keluarga miskin.
Ia diketahui sebagai anak petani, dan harus bekerja keras untuk melunasi utang ayahnya.
2. Tak Berpendidikan Tinggi
Tak memiliki pendidikan tinggi Jenderal Qasem Soleimani diketahui hanya menghabiskan waktunya untuk mengangkat beban di gymnasium.
Ia juga diketahui sering mengikuti khutbah yang disampaikan oleh Hojjat Kamyab.
3. Bekerja Sebagai Tukang Bangunan
Tak memiliki bekal pendidikan tinggi, Jenderal Qasem Soleimani harus bekerja banting tulang.
Ia diketahui bekerja sebagai tukang bangunan untuk membantu ekonomi keluarga.
Ketika ia masih muda, pada tahun 1975, ia juga diketahui berkerja sebagai kontraktor di Perusahaan Air Kerman.
4. Berhasil Jatuhkan Rezim Reza Pahlevi
Qasem masuk ke dalam Pasukan Garda Revolusi Iran pada awal 1980.
Perang Teluk I (1980-1988) melawan Irak menjadi debut Qasem di Pasukan Garda Revolusi.
Dalam pertempuran tersebut, Qasem berperan sebagai salah satu komandan divisi pasukan yang bermarkas di Provinsi Kerman, Iran.
Setelah perang usai, Qasem mendapat tugas untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah perbatasan Iran-Afganistan.
Kesukses mengemban tanggung jawab itu, nama Qasem mulai disegani di kalangan pasukan.
5. Kepala Korps Quds Garda Revolusi
Pada 1998, Jenderal Qasem Soleimani ditunjuk menjadi komandan pasukan al-Quds.
Ia menjadi salah satu divisi di Pasukan Garda Revolusi yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial Iran.
Karena posisi itu, ia banyak terjun dalam urusan intelijen Iran.
Qasem sukses menghentikan pertempuran antara pasukan Irak dan Jaisy al-Mahdi, milisi Syiah yang dibentuk oleh Imam Muqtada al-Sadr pada tahun 2008.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |